PWMU.CO – Disela acara International Conference on Paths of Peace, saya bertemu dengan Ah-Haj U Aye Lwin. Dia adalah delegasi dari Myanmar. Dia hadir sebagai ketua The Islamic Center of Myanmar. Dia juga pendiri Interreligious Council of Myanmar. Sebagai sesama aktivis dialog lintas agama dan perdamaian dunia, dia sangat mengenal Din Syamsuddin. Bahkan bersama Din, dia juga salah satu pendiri Asian Conference of Religions for Peace (ACRP). Seperti diketahui, Din Syamsuddin merupakan Presiden ACRP.
Di tengah bincang santai sambil makan pagi, Aye banyak bercerita tentang Muslim Rohingya. Menurutnya, yang terjadi pada Muslim Rohingya sekarang adalah bencana kemanusiaan yang mengerikan. Insiden tahun ini lebih dahsyat dari kejadian 2012 silam. Jika tidak segera diatasi, pembersihan etnis (ethnic cleansing) atau genosida terhadap Muslim Rohingya benar-benar terjadi. Karena itu, Aye berharap peran aktif pihak ketiga untuk memediasi konflik di Myanmar. Dalam konteks inilah pemerintah negara tetangga dan lembaga-lembaga perdamaian internasional menjadi penting.
Aye juga menyinggung peran penting pemerintah Indonesia. Dalam pandangannya, sejauh ini Indonesia telah memainkan peranan yang terbaik dalam mengatasi konflik di Myanmar, khususnya Muslim Rohingya. Melalui Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan State Counsellor pemerintah Myanmar Daw Aung San Suu Kyi, Indonesia memainkan diplomasi yang penting.
(Baca: Wakili Muhammadiyah dalam Pertemuan Lintas Agama di Jerman, Biyanto Tak Lupa Bahas Rohingya)
Aye juga berterima kasih pada Muhammadiyah yang telah banyak membantu Muslim Rohingya. Selain bantuan material dan finansial, Muhammadiyah juga membantu penyelesaian melalui cara-cara diplomatik. Muhammadiyah telah menjalin komunikasi intensif dengan Aung untuk menyelesaikan persoalan Muslim Rohingya.
Menurut Aye, pemerintah Myanmar dan delegasi Muslim Rohingya harus duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan. Disinilah peran pihak ketiga itu penting, kata Aye. Akhirnya, atas nama Muslim Myanmar, Aye menyampaikan terima kasih pada pemerintah Indonesia dan Muhammadiyah atas konstribusinya selama ini. (biyanto/ilmi)