PWMU.CO – Sebagai bentuk memahami dan mengatasi Bullying, pada hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Muhammadiyah 6 Krian (Meka) diisi dengan sesi penting bertema Stop Perundungan yang dilaksanakan pada Selasa (16/7/2024).
Kegiatan ini menghadirkan UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Ifadatus Sarofil Analisah SKom MPd yang membawakan materinya pada pukul 13.00 hingga 14.00 WIB.
Dalam pemaparannya ini Ifadatus menjelaskan mengenai bentuk-bentuk bullying, dampak bullying serta Upaya pencegahan dan Penanganan bullying
Memahami Bullying
Materi yang disampaikan dalam sesi ini menekankan pada pentingnya memahami jenis-jenis bullying dan dampaknya terhadap korban. Bullying dikategorikan ke dalam tiga jenis utama yaitu, verbal, fisik, dan sosial. Setiap jenis bullying memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda, namun semuanya dapat menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan mental dan kesejahteraan korban.
Bullying Verbal
Bullying verbal adalah salah satu bentuk bullying yang dilakukan secara lisan. Meskipun tidak meninggalkan bekas luka secara fisik, bullying verbal dapat berdampak serius pada kesehatan mental korban. Tindakan ini meliputi hinaan, ejekan, penghinaan, dan kata-kata kasar yang ditujukan untuk merendahkan harga diri seseorang. Korban bullying verbal sering kali merasa tidak berdaya dan mengalami penurunan kepercayaan diri yang signifikan.
Contoh Bullying Verbal:
- Menghina penampilan fisik seseorang.
- Memanggil dengan julukan yang merendahkan.
- Menyebarkan rumor atau fitnah melalui kata-kata.
Bullying Fisik
Bullying fisik adalah tindakan penindasan yang melibatkan kontak fisik dengan tujuan menyakiti atau mengintimidasi korban. Bullying fisik ini termasuk memukul, menendang, mendorong, atau tindakan fisik lainnya yang menyebabkan cedera pada korban.
Contoh Bullying Fisik:
- Memukul atau menendang.
- Menampar atau mendorong.
- Merusak barang milik korban.
Bullying Sosial
Bullying sosial bertujuan untuk merusak reputasi seseorang dalam lingkungan sosialnya. Bentuk bullying ini sering kali lebih tersembunyi tetapi bisa sangat merusak. Bullying sosial dapat dilakukan dengan cara mengucilkan seseorang dari kelompok sosial, menyebarkan kebohongan, atau membuat lelucon yang mempermalukan.
Contoh Bullying Sosial:
- Menyebarkan kebohongan atau gosip.
- Mengucilkan seseorang dari kelompok pertemanan.
- Menghina atau mempermalukan di depan umum.
Cyberbullying
Selain ketiga jenis bullying di atas, ada juga bentuk bullying yang dilakukan melalui media sosial dan dikenal sebagai cyberbullying. Cyberbullying adalah jenis bullying di dunia maya yang ditujukan untuk mengucilkan dan melukai seseorang. Meskipun tidak dilakukan secara tatap muka, cyberbullying dapat berdampak serius pada kesehatan mental korban.
Contoh Cyberbullying:
- Mengirim pesan atau komentar yang menyakitkan melalui media sosial.
- Membuat akun palsu untuk merusak reputasi seseorang.
- Menyebarkan foto atau video yang memalukan tanpa izin.
Dampak Bullying
Bullying dalam bentuk apa pun, dapat meninggalkan dampak yang mendalam pada korban. Dampak tersebut bisa berupa:
- Kesehatan Mental
Bullying sering kali menyebabkan stress, kecemasan, depresi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. - Prestasi Akademik
Korban bullying biasanya mengalami penurunan prestasi akademik karena sulit berkonsentrasi dan kehilangan minat belajar. - Hubungan Sosial
Bullying dapat merusak hubungan sosial korban dengan teman sebaya dan keluarga.
Upaya Pencegahan dan Penanganan Bullying
Dalam sesi ini, Ifadatus juga membahas upaya pencegahan dan penanganan bullying. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil oleh sekolah, guru, dan siswa untuk mencegah dan menangani bullying:
- Meningkatkan Kesadaran: Mengadakan program edukasi dan kampanye kesadaran tentang bullying di sekolah untuk siswa, guru, dan orang tua.
- Membuat Kebijakan Anti-Bullying: Sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas tentang pencegahan dan penanganan bullying, termasuk sanksi bagi pelaku bullying.
- Menciptakan Lingkungan Aman: Sekolah harus menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua siswa, yang mana setiap orang merasa dihargai dan diterima.
- Mendukung Korban Bullying: Memberikan dukungan emosional dan konseling bagi korban bullying untuk membantu mereka pulih dari pengalaman traumatis.
- Mendorong Pelaporan: Mendorong siswa untuk melaporkan insiden bullying kepada guru atau staf sekolah tanpa rasa takut akan pembalasan.
Sesi Stop Perundungan yang diselenggarakan pada hari kedua MPLS di SMP Meka ini memberikan wawasan penting tentang jenis-jenis bullying, dampaknya, dan cara-cara pencegahannya. Dengan memahami dan mengenali bentuk-bentuk bullying, siswa diharapkan dapat lebih waspada dan berani untuk melaporkan jika mereka atau teman-temannya mengalami bullying.
Kegiatan ini menegaskan komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Melalui upaya bersama, diharapkan bullying dapat diminimalisir dan setiap siswa dapat belajar dan berkembang dalam suasana yang positif. (*)
Penulis Aniwati Editor Ni’matul Faizah