Kisah SDN Banjarejo 1 Kediri: Hanya Dapat Satu Murid Baru

Dari kiri Lismiati, Asdhori, Umi Sulistiyan (Dahlansae/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banjarejo 1 Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri Jawa Timur, pada tahun 2024 ini hanya kedatangan seorang siswa baru, hal itu diketahui dari Kepala SDN Banjarejo 1 pada Kamis (18/7/2024).

Kepala SDN Banjarejo 1 Choirul Hidayah ketika dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, “saya sambut baik perhatiannya kepada kami, mohon maaf, mbok bilih langkung sekeco (mohon maaf alangkah baiknya) berkaitan dengan pertanyaannya, monggo menawi longgar dalem aturi tindak dateng sekolah, supados sekeco ngobrolipun (silakan kalau ada waktu longgar datang ke sekolah, agar ngobrol kita lebih enak).”

Seketika itu, penulis merespon dengan, “saya sudah hadir di SDN Banjarejo 1 bu, siapa yang bisa kami ajak ngobrol?.”

Lalu, Bu Irul demikian dia akrab disapa, menjawab, “nyuwun pangapunten (mohon maaf), hari ini saya ada agenda lain, sehingga tidak bisa ke Banjarejo 1. Mugi-mugi sanes wekdal saget pepanggihan (mohon maaf hari ini ada agenda lain sehingga tidak bisa ke SDN Banjarejo 1, semoga lain waktu bisa bertemu).”

Penulis kemudian melanjutkan percakapan dengan bertanya apakah ada rencana untuk merger dengan SDN Banjarejo 2? Bu Irul menjawab, “nderek Dinas meniko pak (mengikuti arahan Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pendidikan Non Formal Kabupaten Kediri pak).”

Setelah chatting dengan Kepala SDN Banjarejo 1, penulis memanfaatkan kesempatan tersebut untuk ngobrol bersama di kantor SDN Banjarejo 1. Pada saat itu kebetulan ada sejumlah guru piket yaitu bu Pradita dan bu Zulfa, sambil menunggu kehadiran Kepala Sekolah, kami ngobrol terkait dengan penyebab kenapa SDN Banjarejo 1 hanya mendapatkan satu orang siswa saja.

Dikatakan oleh Pradita, minimnya jumlah siswa baru merupakan fenomena yang terjadi setiap tahun di sekolah-sekolah dasar negeri.

Disamping letak geografis SDN Banjarejo 1 yang berada di Dusun Bangmalang dinilai kurang strategis karena jarak Dusun Banjarejo dan Dusun Kalisoko dengan Dusun Bangmalang (tempat bangunan SDN Banjarejo 1) lebih kurang 3-4 kilometer.

Padahal jarak SD Nahdlatul Ulama yang terletak di Desa Plemahan lebih dekat dengan Dusun Kalisoko maupun Banjarejo. Dengan demikian, hadirnya Sekolah Dasar berbasis agama Islam merupakan salah satu sebab merosotnya siswa baru.

Letak geografis dari Desa Banjarejo yaitu, berada di sebelah Timur Desa Sidowarek, sebelah Barat Desa Ngino dan Plemahan, sebelah Utara Utara Desa Sukorejo serta di sebelah Selatan Desa Sebet.

Ditambahkan oleh Pradita, minimnya jumlah pasangan suami istri (pasutri) produktif termasuk menjadi salah satu sebab berkurang siswa baru yang masuk.

Pradita menilai, sejujurnya pihak SDN Banjarejo 1 telah berupaya menambah kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan Pramuka dan seni musik angklung. Bahkan sebenarnya juga ingin menambah jenis Ekstrakurikuler lainnya, seperti sendra tari dan lain sebagainya, namun terbentur minimnya anggaran maka hanya kesenian angklung dan kegiatan Pramuka yang disuguhkan oleh sekolah.

Sementara itu, SDN Banjarejo 2 yang terletak di ujung Desa Banjarejo tahun ini justru bisa meningkatkan jumlah siswa barunya yakni mencapai 11 orang siswa, padahal tahun sebelumnya hanya 8 orang siswa.

Kepala SDN Banjarejo 2 Lismiati merasa bersyukur dan mengucapkan, “Alhamdulillah kami disini bekerja sama dengan dewan guru yang hebat, menyusun mata pelajaran serta ekstrakurikuler pramuka dan banjari (rebana) sehingga anak-anak dan warga sekitar memiliki tanggapan yang positif untuk menyekolahkan putra dan putrinya ke SDN Banjarejo 2.

SDN Banjarejo 2 juga memasang banner pendaftaran siswa baru, bahkan tahun ini sedang membangun mushala yang manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Mengenai kehadiran Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Huda yang mengelola Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Roudhotul Athfal (RA), pihaknya justru menilai positif bahkan dianggap dapat menginspirasi dengan dibangunnya mushala di lingkungan SDN Banjarejo 2 ini. (*)

Penulis Dahlansae Editor Ni’matul Faizah

Exit mobile version