PWMU.CO – Muhammadiyah Banyuwangi mematangkan persiapan rihlah mubaligh, Rabu (17/7/2024).
Kegiatan ini berlangsung di Auditorium SMP Muhammadiyah 1 Genteng. Diikuti oleh masing-masing perwakilan dari Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Banyuwangi. Di antaranya dari cabang Genteng, Purwoharjo, Bangorejo, Rogojampi, dan Banyuwangi.
Pukul 13.00 WIB, pertemuan ini dimulai dan dibuka langsung oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Abdul Latif MPdI.
Selanjutnya, pertemuan ini dipimpin oleh Koordinator Rihlah, Hilmi Marzuki SAg. Dalam arahannya dia menyampaikan pesan dari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Dr Mukhlis MSi agar program rihlah ini harus tetap berjalan.
“Jangan sampai gagal,” ujarnya menirukan ucapan Ketua PDM Banyuwangi.
Oleh karena itu, sambung dia, “di pertemuan ini mari kita tegaskan kembali komitmen partisipasi dan keikutsertaan kita. Tujuan rihlah ini tidak sekadar kesenangan. Tapi juga untuk tadabur alam, refreshing, studi tour, dan perjalanan dakwah.”
“Dos pundi (bagaimana) rihlah ini, dilanjut atau batal?” Tanyanya.
Hilmi Marzuki menanyakan itu kepada yang hadir satu persatu. Semuanya menjawab lanjut.
Setelah itu Hilmi, panggilan akrabnya, membacakan rundown rihlah yang telah direncanakan itu.
Pelaksanaan rihlah akan dimulai pada tanggal 27-29 Juli 2024. Titik kumpul pemberangkatan dan kedatangan berada di Masjid Ahmad Dahlan Banyuwangi.
Berangkat dari Banyuwangi, Sabtu (27/7) pukul 14.30 WIB. Dan direncanakan sampai ke Yogyakarta dini hari. Lalu shalat Subuh berjamaah di Masjid Jogokariyan sebagai awal kunjungan.
Selanjutnya, silaturrahim ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM), Masjid Gedhe, Museum dan pemantauan hilal Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dan juga ke Kampus Pendidikan Ulama’ Tarjih Muhammadiyah (PTUM) di Sleman.
Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan kaos rihlah, snack, penginapan di hotel bintang 5, dan sertifikat rihlah.
Pertemuan ini juga menyepakati seragam yang akan dipakai oleh peserta. Yaitu kaos rihlah, bersepatu, dan pakaian berlogo Muhammadiyah.
Untuk mempermudah koordinasi, maka dibuatkan grup WhatsApp Rihlah Mubaligh.
Harapannya setelah pulang dari rihlah nanti, peserta dapat berbagi pengalaman kepada teman-teman di cabangnya masing-masing. Baik itu kepada sesama mubaligh, takmir masjid, dan yang lain. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Wildan Nanda Rahmatullah