PWMU.CO – Masa Orientasi Siswa (MARWA) di SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage melakukan kegiatan menyemai benih tanaman sebagai bentuk penunjang Adiwiyata pada Kamis (18/07/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 111 siswa yang berasal dari kelas 1-6 serta didampingi oleh 7 guru. Narasumber yang dihadirkan yakni staf Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP), Jawa Timur, Hanik Anggraeni Dewi SP.
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai proses pembelajaran bagi anak-anak dan bentuk pemanfaatan pekarangan lingkungan sekolah untuk menambah oksigen. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengajarkan siswa tentang edible food, dalam hal ini sayuran. Tidak hanya konsumtif, tetapi juga tau cara menanam sumber gizi tersebut.
Kegiatan dimulai setelah shalat Dhuha. Para siswa berkumpul di Ikrom Sport depan Green House dan gazebo literasi. Mereka sangat senang dan antusias sekali.
Sebelum materi dimulai, Hanik menyapa terlebih dahulu para siswa.
“Kelas berapa ini?,” Tanyanya
“Kelas enam,” jawab serentak siswa SD Ikrom
“Wah kelas paling besar ya ini, pantas semangat sekali,” sahut Hanik dengan senyum
Kegiatan ini adalah kegiatan yang baik karena sekolah tidak hanya memberikan teori saja, tetapi juga praktik secara langsung. Harapannya, siswa dapat mengetahui secara langsung proses menghasilkan sumber protein. Untuk jenis benih yang ditanam adalah semi organik yang ramah lingkungan.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini diantaranya yakni, polybag. Nantinya, polybag tersebut akan digunakan untuk menjadi wadah pengganti pot dalam menanam tanaman.
Dibutuhkan juga sekop untuk mengaduk tanah, pupuk, sekam serta memindahkan material tersebut ke polybag. Selain itu, juga dibutuhkan gembor air untuk penyiram tanaman, sedangkan media yang dibutuhkan adalah tanah taman, pupuk kandang (kotoran dari kambing) dan sekam.
Hanik menyampaikan bahwa, benih yang ditanam kali ini adalah benih kangkung dan benih bayam merah dengan menggunakan polybag tanpa persemaian, sedangkan adik kelas mereka menggunakan teknik persemaian benih sawi di tray. Selain itu, juga ada edukasi untuk memindahkan tanaman terong, tomat dan cabai yang masih berumur satu bulan dari pembibitan ke polybag.
Pemaparan mengenai pengantar materi telah selesai, siswa diminta mencampur semua media sampai rata. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam polybag sampai penuh. Sebelum ditanami bibit, disiram terlebih dahulu dan diberi 5 lubang dengan jarak tidak terlalu dekat. Selanjutnya, diberi benih tanaman.
Semua siswa menyerbu media penyemai benih tanaman yang ada di depan mereka dan mulai mempraktikkan sesuai langkah-langkah serta arahan narasumber.
“Saya sangat senang dapat menemani siswa untuk belajar. Para siswa juga sangat senang dan antusias untuk tahu bagaimana cara menanam sayur di sekolah. Mereka juga sangat senang karena sekolah terus peduli dan semangat untuk berkonsentrasi pada dunia pertanian,” ungkap Hanik (*)
Penulis Afidah Amalia Editor Ni’matul Faizah