PWMU.CO – Menumbuhkan spirit literasi menjadi bahasan yang disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi Pengajian Ahad Pagi (PAP) yang bertempat di Pusat Dakwah Muhammadiyah Masjid Besar KH Ahmad Dahlan Banyuwangi Jawa Timur, Ahad (21/7/2024).
Pagi ini cuaca Kota Banyuwangi cukup cerah. Tepat pukul 06.00 WIB pengajian dimulai. Jamaah laki-laki menempati ruang utama masjid di lantai 1. Sedangkan untuk jamaah perempuan menempati ruangan yang berada di lantai 2.
Sebelum kajian inti, petugas memandu jamaah untuk bersama-sama membaca beberapa ayat al-Quran.
Tujuh menit kemudian, memasuki pengajian inti. Mengawali tausiyahnya Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt karena masih diberi waktu untuk dapat menghadiri pengajian ini.
“Ibu dan bapak, alhamdulillah, kita diringankan oleh Allah untuk hadir di PAP ini. Semoga mendapatkan pencerahan,” ujarnya.
Menurutnya kualitas ibadah seorang muslim tergantung dari kualitas keilmuannya.
Selanjutnya dia menjelaskan pengertian literasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu kemampuan menulis dan membaca.
“Dua unsur, menulis dan membaca inilah yang menjadi dasar literasi itu,” ulasnya.
Dia pun mengajak jamaah untuk melihat beberapa data tentang literasi yang ditampilkan melalui slide PPT. Salah satunya data dari Unesco yang menginformasikan satu dari seribu orang di Indonesia yang memiliki minat baca. Artinya minat baca penduduk Indonesia sangat rendah.
“Ayo bapak dan ibu, katanya 2045 ingin mewujudkan generasi emas, bisakah itu?” Tanyanya retoris.
Mengingat minat baca yang rendah itu, maka Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk menumbuhkan spirit literasi, khususnya dalam hal membaca.
Perintah Membaca
Dia pun menguraikan bagaimana ajaran Islam memandang pentingnya membaca. Sambil dia membacakan ayat al-Quran Surat al-Alaq 1-5. Di ayat ini dijelaskan, membaca merupakan perintah Allah yang pertama kali diturunkan ke bumi.
Menurutnya membaca harus dengan sebenar-benarnya membaca. Maksudnya mampu memahami isi bacaan itu. Karena begitulah pesan Allah yang termaktub dalam al-Quran Surat al-Baqarah 121.
Maka sangat merugi orang yang tidak mau membaca. Apalagi tidak mau mewakafkan waktunya untuk membaca al-Quran. Padahal, sambung dia, Nabi Muhammad Saw memberikan stimulus kepada orang yang membaca al-Quran. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang menjelaskan membaca satu huruf pahalanya setara dengan sepuluh kebaikan.
Selanjutnya pria yang berdomisili di Genteng itu menguraikan manfaat membaca. Antara lain, mendapatkan ilmu pengetahuan, mengenal Allah, meningkatkan spiritualitas, dan mendapatkan rahmat Allah.
Mengakhiri tausiyahnya Taufiqur Rohman berpesan kepada jamaah untuk berusaha menumbuhkan spirit literasi. Dengan cara ngopi literasi, keteladanan membaca, perpustakaan, pojok baca, dan membuat karya. Seperti menulis artikel, berita, dan buku.
Pengajian yang berlangsung selama satu jam itu berlangsung dengan khidmat. Diakhiri dengan bacaan alhamdulilahirrabbil alamin. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama dan Taufiqur Rohman Editor Wildan Nanda Rahmatullah