PWMU.CO – Dalam upaya serius menangani stunting dan pendampingan ibu hamil risiko tinggi, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Blitar menjalin kerja sama dengan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Kerjasama ini diwujudkan dalam acara bertajuk “Sinkronisasi dan Kolaborasi Inovasi Penanganan Stunting dan Ibu Hamil Resiko Tinggi” yang digelar di Agro Wisata, Kota Batu, Jumat (19/07/2024).
Acara yang berlangsung meriah tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Bupati Blitar, Hj Rini Syarifah, turut hadir bersama Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Dr Endah Woro Utami MMRS.
Dalam sambutannya, Bupati Blitar, Mak Rini sapaan akrabnya menyatakan bahwa penanganan stunting dan ibu hamil risiko tinggi memerlukan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
“Kami menyadari bahwa penanganan stunting maupun ibu hamil risiko tinggi harus banyak yang berperan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya kerjasama ini diharapkan penanganan stunting di Kabupaten Blitar dapat lebih optimal.
“Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, penanganan stunting di Kabupaten Blitar dapat lebih optimal dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Dr Endah Woro Utami MMRS, Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi mengungkapkan pentingnya dilakukan sinkronisasi dan kolaborasi inovasi dan dalam penanganan stunting dan ibu hamil risiko tinggi.
“Ini merupakan langkah yang kami ambil, sebagai bentuk ikut mengambil peran terkait dengan penanganan stunting dan ibu hamil risiko tinggi,” jelasnya.
Endah juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan organisasi masyarakat. Dengan adanya kolaborasi ini, khususnya Aisyiyah, Fatayat, dan Muslimat yang secara langsung bersinggungan dengan masyarakat. Ini akan lebih mudah untuk saling tukar informasi dan koordinasi cepat terkait dengan stanting maupun pendampingan.
”Maka jika didapati ada kasus terkait hal tersebut, dan membutuhkan penanganan, Rumah Sakit kami siap menjadi rujukan,” tambahnya.
Acara ini juga diwarnai dengan berbagai diskusi dan presentasi terkait inovasi dan strategi penanganan stunting. Para peserta yang hadir, termasuk para kader Aisyiyah dan Fatayat, Muslimat, mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya kolaborasi dan gotong royong dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat ini.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan penanganan stunting dan pendampingan ibu hamil risiko tinggi di Kabupaten Blitar dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Keberhasilan program ini tentunya akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Blitar, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sementara itu, Imroa’atus Sa’adah SPdI, Ketua Tim Stunting PDA Kabupaten Blitar mengungkapkan bahwa pencegahan stunting dan pendampingan ibu hamil resiko tinggi sebenarnya sudah menjadi program di Aisyiyah sejak lama.
“Hingga hari ini, kami pun tetap melakukan pendampingan di setiap ranting di seluruh wilayah Kabupaten Blitar,” paparnya.
Ia juga mengapresiasi langkah inovatif RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dalam menjalin kerjasama dengan organisasi-organisasi masyarakat.
“Tentu kami sangat apresiasi dengan RS Ngudi Waluyo Wlingi yang telah membuat inovasi terkait pencegahan stunting dan pendampingan ibu hamil risiko tinggi dengan menjalin kerjasama bersama organisasi-organisasi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, dengan menandatangani perjanjian kerja sama ini, ke depan akan sangat membantu dalam pencegahan stunting dan pendampingan ibu hamil risiko tinggi.
“Artinya, sudah tentu dalam persoalan ini, sangat membutuhkan banyak sekali elemen masyarakat yang turut ambil peran apalagi Rumah sakit, ini sangat penting. Tim kami kedepan tentu akan sangat terbantu,” tegasnya.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangani dokumen perjanjian antara Mak Rini, PDA Kabupaten Blitar, dan organisasi masyarakat yang hadir dengan RS Ngudi Waluyo Wlingi. Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen bersama dalam upaya penanganan stunting dan pendampingan ibu hamil risiko tinggi di Kabupaten Blitar.
Penulis Irfan Efendi Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun