PWMU.CO – Lima penari berbusana serba merah melangkah gemulai, beriring, dan menyebar di atas panggung. Tangan kiri mereka mengangkat mangkuk berisi bunga dan beras kuning
Inilah penampilan ekstrakurikuler tari SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Pancer Luwes, dalam acara demo ekskul Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) 2024.
Mereka membawakan tari Muang Sangkal dengan gerakan yang luwes dan anggun di auditorium AR Fachrudin, Kamis (18/7/2024).
“Ini tari Muang Sangkal, tari dari Kabupaten Sumenep,” tutur Nikmatul Tsaani, siswi kelas XI yang menjadi koordinator ekskul tari Pancer Luwes.
Menurutnya, tari Muang Sangkal sangat sulit karena gerakannya gemulai dan dilakukan dengan agak memendekkan badan. Kaki dan lutut menjadi tumpuan utama, sementara tangan dan badan harus bergerak dengan lembut.
“Karena tarian ini merupakan tarian keraton Sumenep, maka gerakannya harus luwes, halus, serta anggun,” tambahnya.
Tari Muang Sangkal bukanlah tari sembarangan, melainkan tari yang disakralkan dan awalnya hanya bisa dimainkan oleh putri kerajaan. Tari ini biasanya digunakan untuk menyambut tamu agung, bukan untuk hiburan biasa.
“Jumlah penari harus ganjil, satu, tiga, lima, atau tujuh, mungkin terkait formasi dalam tarian yang banyak berbentuk segitiga,” terang Tsaani.
Kurang lebih dua bulan waktu yang dibutuhkan Pancer Luwes untuk menaklukkan tari Muang Sangkal. Tantangan terbesar adalah memastikan penampilan terlihat kompak dan menarik, sembari menghadirkan unsur-unsur penting dari tari seperti wirasa, wiraga, wirupa, dan wirama.
“Wirasa berkaitan dengan kemampuan penari dalam mengekspresikan tarian, wirama bersangkutan dengan pencocokan lagu atau tempo, wiraga berkaitan dengan gerak tari dan keterampilan menari, dan wirupa berarti kejelasan pesan melalui warna, busana, dan riasan,” jelas Tsaani. Selain itu, mereka juga berusaha menarik lebih banyak orang untuk bergabung dengan ekskul tari.
Para penari Muang Sangkal yang tampil adalah:
- Rafifah Putri Abdurrahman
- Jessica Sabrina Amanda
- Gita Kalista Azalia
- Thalita Mutiara Ash-Shafa
- Ronaisyah Izzah Adla
Meskipun tantangan besar, Tsaani dan kawan-kawan merasa senang setelah tampil. “Lega karena sudah selesai dan senang karena bisa menampilkan tari Muang Sangkal,” pungkas Tsaani.
Penulis Ernam Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan