PWMU.CO – Lebih dari 750 calon penyanyi Indonesia berkumpul di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ratusan peserta itu sedang mengikuti Indonesian Idol pada Jumat-Sabtu (19-20/7/2024) lalu.
Kampus Putih –sebutan UMM– terpilih sebagai tuan rumah audisi Indonesian Idol season 13 di Malang. Tidak hanya mereka yang tinggal di Malang, bahkan ada sederet peserta yang rela jauh-jauh dari luar kota untuk mengikuti audisi ini.
Asisten Produser Indonesian Idol Hardian Eka Putra mengatakan, bakat-bakat yang ada di Malang punya karakter yang bervariasi. Ada yang lucu, teknik vokalnya menarik, hingga unik.
Ia juga mengatakan bahwa suara yang dimiliki peserta berbeda-beda dan cocok dengan masing-masing genre. Hal itu membuat proses audisi semakin seru.
Eka juga mengapresiasi UMM sebagai lokasi audisi yang mendukung penuh jalannya agenda tersebut. Menurutnya, berbagai fasilitas yang ada memudahkan para peserta untuk turut serta dan membuat lebih nyaman dalam menemukan bakat terbaik di Malang.
“Flow-nya lancar, pesertanya juga tidak kepanasan. Biasanya audisi Indonesian Idol diadakan di lapangan dan aula sehingga seringkali para peserta kepanasan di bawah terik matahari. Apalagi Malang kan iklimnya sejuk sehingga lebih nyaman,” katanya.
Terpilihnya UMM sebagai lokasi audisi Malang tak lepas dari fasilitas yang memadai dan cukup baik. Misalnya, parkir yang luas, aula yang besar, dan gedung yang sangat cukup. UMM juga dinilai sebagai kampus yang besar sehingga memudahkan para peserta untuk pergi ke lokasi audisi.
“Kami berharap proses audisi ini bisa mendapatkan bakat-bakat terbaik Malang yang bisa bersinar di masa depan,” imbuhnya.
Dari 750-an peserta yang menunjukkan kemampuan tarik suara di audisi, ada sekitar 50-an yang lolos dan berhasil melaju ke tahap selanjutnya. Sebagian peserta yang lolos juga para mahasiswa dan alumni UMM.
Sementara itu, salah satu peserta Muhammad Gilbran mengatakan, keikutsertaannya tak lepas dorongan keluarga dan teman. Selain itu, dia ingin merasakan pengalaman ikut kompetisi pencarian bakat seperti Indonesian Idol.
“Awalnya dulu saya tidak sadar kalau bisa menyanyi dengan baik. Baru saat SMP guru seni saya mendorong saya untuk memulai bernyanyi. Alhamdulillah dari situ saya bisa tampil menyanyi di berbagai event,” katanya.
Mahasiswa Hubungan Internasional UMM itu juga mengatakan bahwa kemampuan bernyanyinya tak lepas dari keaktifannya di paduan suara Gita Surya UMM. Dari sana, ia bisa memahami berbagai teknik dalam bernyanyi. Ditambah dengan upayanya untuk belajar otodidak melalui video-video YouTube.
”Alhamdulillah, saya lolos tahap pertama dan melanjutkan ke tahap video booth. Semoga saya bisa lolos kembali dan mengikuti proses selanjutnya di Jakarta. Saya juga ingin serius mendalam dunia musik dan salah satunya berkompetisi di ajang Indonesan Idol,” ungkapnya. (*)
Penulis Hassanal Wildan Editor Achmad San