PWMU.CO- Siang hari itu selepas sholat Jumat menjadi momen refleksi diselenggarakannya baitul arqom untuk para dokter muda FK UM Surabaya, Jumat (26/7/2024).
Dalam pembukaan baitul arqom dokter muda, Dekan FK UM Surabaya dr H M Jusuf Wibisono SpP(K) memaparkan 3 misi besar beliau menjadi dekan.
Pertama, mencetak dokter Muhammadiyah yang berakhlaq mulia.
“Lulusan FK UM Surabaya harus memegang teguh akhlaq mulia, unggul dalam keislaman, dan kemuhammadiyahan,” ungkap beliau.
“Menjadi imam sholat bisa. Menjadi muballigh bisa. Menjadi pemandu do’a juga bisa,” jelas dokter founding Fathers FK UM Surabaya ini.
Kedua, misi beliau menjadi Dekan FK UM Surabaya adalah meluluskan mahasiswanya minimal 90 persen pada Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).
Salah satu ikhtiar jalur langit yang dilakukan menuju kelulusan ini yaitu secara rutin dokter yusuf mengingatkan untuk melakukan sholat tahajud disepertiga malam terakhir pada mahasiswa yang akan menjalani UKMPPD.
“Saya akan selalu rutin mengingatkan kalian lewat grup WhatsApp untuk sholat tahajud karena diantara waktu mustajabnya do’a adalah saat sepertiga malam terakhir,” ujar dokter yang berusia 77 tahun ini.
“Terakhir, saya berupaya mewujudkan FK UM Surabaya terakreditasi Unggul,” tambahnya.
Dokter Yusuf dan dokter Tjatur dalam sambutannya serempak mengutip salah satu wasiat KH Ahmad Dahlan.
Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan profesional lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu.
Dalam komitmennya, FK UM Surabaya mempunyai program pengabdian selama enam bulan untuk alumni di jaringan RS Muhammadiyah atau Aisyiyah (RSM/A) se-Jawa Timur.
FK UM Surabaya membuat kontrak kerja sama dengan jaringan RSM/A se-Jawa Timur.
“MoU ini kami bangun bersama sejumlah RSM/A se-Jawa Timur atas bimbingan dari MPKU Jawa Timur sejak bulan lalu (Juni 2024),” ungkap dokter Yusuf.
Beliau mengungkapkan harapannya agar para alumni FK UM Surabaya terjamin karirnya dan menjadi dokter untuk persyarikatan Muhammadiyah.
Penulis Rahma Ismayanti Editor Zahra Putri Pratiwig