PWMU.CO – “Kita perlu mengadakan pelatihan instruktur muballigh. Karena program Majelis Tabligh di tahun 2022-2027 ada pelatihan untuk melahirkan muballigh-muballigh Muhammadiyah.”
Hal tersebut disampaikan oleh Dr Syakir Jamaluddin MA, Ketua Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Kaderisasi Muballigh Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
“Muballigh itu perlu asuransi. Asuransi bagaimana, maksudnya jaminan kesejahteraan. Tidak semua mau jadi muballigh, meski itu pekerjaan mulia,” ungkapnya dalam Pengajian Ahad Pagi Pencerah yang diadakan Majelis Tabligh PDM Surabaya di Smamda Tower, Ahad (28/7/2024).
Syakir Jamaluddin menjelaskan bahwa kelemahan Muhammadiyah itu terkadang tidak bisa merawat muballighnya. Ini terutama berkaitan dengan bagaimana kesejahteraan hidup muballigh.
“Saya pernah menemukan seorang muballigh menyambi sebagai tukang parkir. Lalu di mana Muhammadiyah?” Ujar Syakir dalam pengajian yang bertema “Strategi AUM dalam Melahirkan Pemimpin Militan dan Berkemajuan” tersebut.
Maka, dia kembali menegaskan bahwa Muhammadiyah perlu untuk mensejahterakan para muballighnya. Ini terutama berkaitan dengan bagaimana Muhammadiyah berencana mempersiapkan 10 ribu muballigh yang menyebar di berbagai daerah.
“Maka, perlu kiranya setiap PDM menyiapkan pelatihan instruktur muballigh. Ini supaya target Muhammadiyah memiliki 10 ribu muballigh di tiap daerah dapat dipenuhi. Tapi jangan lupa untuk mensejahterakan para muballigh tersebut, agar tiap muballigh itu setidaknya memiliki asuransi,” pesannya. (*)
Penulis/Editor Wildan Nanda Rahmatullah