PWMU.CO – Tim Al Islam dan Kemuhammadiyahan (Ismu) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik berbagi praktik baik di SD Muhammadiyah 1-2 Taman Sepanjang (SD Mumtaz), Sidoarjo.
Kegiatan yang berlangsung Kamis, (18/7/2024) itu dihadiri Koordinator Kurikulum SDMM Athiq Amiliyah SPd dan Penanggung Jawab Ismu SDMM Nur Asiyah SPdI.
Sebelum berbagi, Kepala Bidang PAI SD Mumtaz, Elly menyampaikan, pada tahun ajaran 2024/2025 ini pembelajaran PAI menggunakan buku paket dari Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur. “Sebelumnya kami menggunakan buku yang dibuat oleh MKKSM dengan masing-masing elemen, yakni Alquran Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Peradaban Islam,” ujarnya.
Elly mengaku mengalami kesulitan memadukan capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka dan PAI versi Muhammadiyah. Koordinator Kurikulum SDMM Athiq Amiliyah SPd menjelaskan cara menurunkan capaian pembelajaran ke tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
CP PAIBP yang ada dalam salinan terbaru tahun 2024 diturunkan menjadi TP. “Ketika menurunkan ke TP maka kita harus tahu kompetensi dan konten dalam CP tersebut sehingga saat membuat tujuan pembelajaran pada tiap fasenya akan mudah dan capaian pembelajaran akan dilalui pada setiap elemen pada akhir fasenya,” jelas Athiq.
Paparan dilanjutkan Penanggung Jawab Ismu SDMM Nur Asiyah SPdI yang mencontohkan CP dan ATP PAI pada fase B. Ia menyimulasikan bagaimana guru PAI bisa menurunkan CP semua elemen menjadi TP sekaligus menjelaskan ATP.
Asiyah juga menentukan waktu sumatifnya yakni setelah selesai materi pokok. Asiyah menjelaskan, ketika membuat TP PAI dapat disesuaikan dengan materi yang ada dalam buku PAI. “Apabila dalam buku tidak ada maka guru bisa mengembangkan sendiri melalui sumber balajar yang lain sehingga pada akhir fase, capaian pembelajaran dapat dituntasakan,” ujarnya.
Usai paparan, guru PAI SD Mumtaz mencoba membuat TP dan ATP untuk mapel Ismu yang diampunya. Guru PAI kelas II Zakiya mempresentasikan TP dan ATP satu elemen yang sudah dibuatnya. Dilanjutkan oleh pengajar Kemuhammadiyah kelas VI Arif.
Pada CP Kemuhammadiyahan, elemen organisasi dan materi pokok tapak suci, Arif membuat tiga TP yakni siswa dapat menjelaskan ortom tapak suci, membuat pop art tapak suci, sampai pada mempresentasikan pop art tapak suci yang sudah dibuat. Arif juga mengatur waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal sampai dengan pelaksanaan sumatif akhir materinya.
Kegiatan dilanjutkana dengan pemaparan modul ajar. Athiq menjelaskan cara pengisian identitas, profil pelajar pancasila yang sesuai dengan TP, pertanyaan pemantik, sampai pada target capaian yang dibedakan antara siswa reguler, siswa yang butuh pendampingan khusus, dan siswa berbakat istimewa.
Asiyah memberikan contoh modul ajar PAI untuk materi Salat Munfarid kepada semua peserta. Materi dilanjutkan dengan bentuk asesmen formatif dan sumatif.
Athiq menjelaskan, asesmen formatif dapat diambil nilainya sebagai catatan guru terhadap siswa dan refleksi perbaikan pembelajaran selanjutnya. “Namun yang diolah nilainya dalam rapor hanya nilai sumatif pada setiap akhir materi pokok,” jelasnya.
Asiyah juga menegaskan untuk sumatif PAI tidak harus berupa tes tulis namun bisa juga melalui sumatif praktik, asalkan guru menyiapkan bentuk rubrik penilaiannya. “Contoh sumatif yang bisa dilaksanakan melalui praktik adalah hafalan atau membaca surat, doa, hadits, juga bisa saat praktik wudlu dan salat,” kata dia.
Sesi akhir adalah berbagi praktik baik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang sudah dilaksanakan di SDMM. “Kegiatan P5 ini tidak terintegrasi dengan mata pelajaran apa pun termasuk Al Islam,” tegas Athiq.
Ia menjelaskan mulai dari penentuan jumlah hari sampai pada alur aktivitas projek secara keseluruhan. Kegiatan berjalan gayeng, semua peserta antusias dan aktif mengikuti workshop. (*)
Penulis Athiq Amiliyah Editor Wildan Nanda Rahmatullah