Andika Cahyadi (PWMU.CO)
Andika Cahyadi – Pegiat APIMU
PWMU.CO – Mendidik bukan hanya sekadar mentransfer ilmu dari guru ke murid, tetapi juga tentang membentuk karakter, keterampilan dan nilai-nilai yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. K.H. Ahmad Dahlan tokoh pendiri Muhammadyah merupakan pendidik yang visioner, seorang tokoh yang memberikan inspirasi tentang bagaimana menjadi guru yang tidak hanya pandai berteori, namun juga ahli dalam praktiknya.
Melalui tindakan nyata, beliau menekankan pentingnya menguasai teori dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan yang harus diimbangi dengan menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata. Pendekatan ini tercermin dalam berbagai inisiatifnya dalam mendirikan madrasah-madrasah modern yang tidak hanya mengajarkan mata pelajaran akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat.
Inspirasi Praktik dari K.H. Ahmad Dahlan
K.H. Ahmad Dahlan memberikan keteladanan dalam pendidikan yang tidak hanya tentang mengisi kepala dengan pengetahuan, namun mengembangkan hati dan tangan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan tersebut. Contoh keteladanan praktik dari K.H. Ahmad Dahlan yang sangat fenomenal yakni ketika memberikan pembelajaran kandungan Surat Al-Maun tentang peringatan kepada kaum muslim untuk menyayangi anak-anak yatim dan membantu fakir miskin melalui pengalaman nyata. K.H. Ahmad Dahlan mengajak santri-santrinya ke pasar Beringharjo, Malioboro, dan Alun-Alun Utara Yogyakarta yang mana di tempat tersebut banyak ditemui pengemis dan kaum fakir. K.H. Ahmad Dahlan mengintruksikan setiap santrinya untuk membawa fakir miskin itu ke Masjid Besar. Dihadapan para santi, beliau membagikan sabun, sandang, dan pangan kepada kaum fakir. Beliau meminta fakir miskin untuk tampil bersih. Sejak saat itu, Muhammadyah aktif dalam menyantuni fakir miskin dan yatim piatu.
K.H. Ahmad Dahlan adalah contoh nyata seorang guru yang pandai praktik, Beliau tidak sekedar mengajarkan teori agama, namun juga menginisisasi Muhammadyah mendirikan sekolah, rumah sakit, dan berbagai lembaga sosial lainnya. Melalui tindakan nyata ini, beliau mengajarkan kepada para santrinya pentingnya ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mengatasi masalah sosial.
Guru Pandai Praktik
Seorang guru yang pandai praktik yakni guru yang mampu menggabungkan teori dengan praktik. Guru yang tidak hanya lihai menyampaikan materi pelajaran secara verbal, tetapi juga harus bisa menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan murid untuk mengalami secara langsung apa yang mereka pelajari sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Selain mengajarkan pengetahuan akademis, guru pandai praktik juga mengembangkan keterampilan hidup yang berguna bagi murid. Hal ini sejalan dengan pandangan K.H. Ahmad Dahlan yang menekankan pentingnya pendidikan yang relevan dengan kehidupan nyata. Beliau juga sangat menekankan peran guru sebagai teladan moral bagi murid. Guru harus memperlihatkan sikap, nilai, dan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Guru yang pandai praktik tidak hanya mengajar dari atas meja atau sekadar ceramah presentasi di depan kelas, namun juga terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang aktif, menarik, dan relevan dengan kehidupan murid. Pandai menggunakan pendekatan atau metode pembelajaran aktif dan menarik yang mendorong murid untuk berpartisipasi, berdiskusi, dan melakukan eksperimen atau proyek-proyek kecil yang memungkinkan murid untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menemukan solusi atas berbagai persoalan.
Relevansi di Era Digital
Konsep guru yang pandai praktik seperti yang dicontohkan oleh K.H. Ahmad Dahlan sangat relevan dan dibutuhkan saat ini. K.H. Ahmad Dahlan menawarkan pandangan yang menarik tentang bagaimana pendidikan dapat mengadaptasi diri dengan perubahan zaman dan teknologi yang semakin pesat.
Di era digital yang semakin kompleks, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Kemajuan teknologi telah mengubah cara murid belajar dan memahami informasi. Murid sudah bisa mencari pengetahuan secara mandiri dengan keterbukaan informasi yang ada. Dalam hal ini, guru harus bisa menjadi fasilitator dan dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata kepada murid. Guru harus mampu mendidik murid sesuai zamannya. Guru memiliki tantangan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, mengajar keterampilan abad ke-21, dan mempersiapkan murid untuk menjadi individu yang mandiri dan berdaya saing global.
Seorang guru yang pandai praktik sangat berharga dalam dunia pendidikan. Guru tersebut dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas akal, tetapi memiliki keterampilan hidup yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan. Guru pandai praktik yang terispirasi dari K.H. Ahmad Dahlan akan mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mengemas pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh murid. Penggunaan media pembelajaran digital, aplikasi pendidikan, dan platform daring dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan bermakna. Inspirasi dari K.H. Ahmad Dahlan mengajarkan kita bahwa pendidikan yang sejati adalah pendidikan yang mampu mencetak manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat, dan bangsa.
Editor Teguh Imami