PWMU.CO – Sesi Case Base Discussion (CBD) dalam baitul arqam dokter muda FK UM Surabaya berlangsung interaktif dengan pembahasan menarik, Jumat malam (26/7/2024).
Peserta tampak antusias dengan beberapa kasus yang disajikan oleh instruktur dan pemateri. Terdapat salah satu kasus dan pembahasan menarik dalam diskusi itu.
“Seorang dokter lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan menjadi dokter spesialis terkenal. Kemudian, dia mempunyai seorang pasien dengan penyakit yang sangat berat dan menbutuhkan biaya yang sangat besar untuk pengobatannya sedangkan dia seorang yang sangat miskin. Bagaimana penyelesaian masalah tersebut?”
Menanggapi hal ini, Ridha Dwi Saputri menyebutkan bahwa perlu dilakukan tindakan dengan prinsip beneficience. “Berarti kita melakukan tindakan yang terbaik dengan tanggungjawab moral demi kebaikan dan kesembuhan pasien,” ungkap Ridha
Dalam urusan pembayaran, Ahmad Fauzan Hamid mereview kembali materi dalam stase Manajemen Pelayanan Kesehatan (MPK).
“Distase MPK kemarin kita mengenal adanya biaya dakwah pada operasional RS Muhammadiyah atau Aisyiyah. Biaya dakwah ini sebesar 1,5% dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Rumah Sakit. Ini bisa kita gunakan untuk membantu pasien tersebut,” ucapnya.
Kemudian, Desi Arsitawati menyambung, “sebelum dikeluarkan biaya dakwah tersebut, kita sebagai dokter spesialis juga dapat menolongnya dengan cara memotong biaya jasa pemeriksaan dan tindakan dokter, sehingga pasien hanya perlu membayar obat dan fasilitas rumah sakitnya saja, yang keduanya dapat diklaim pada biaya dakwah tersebut,”.
Mengapresiasi diskusi dokter muda FK UM Surabaya ini, Dr Sholihin Fanani MPSDM mengutip QS al-Maidah ayat 2. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَا لتَّقْوٰى ۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِ ثْمِ وَا لْعُدْوَا نِ ۖ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.
Penulis Rahma Ismayanti Editor Zahra Putri Pratiwig