PWMU.CO – Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Pendil Banyuanyar Kabupaten Probolinggo gelar latihan berkuda dan memanah, Ahad (28/07/2024).
Sebagai wujud bentuk cintanya kepada Rasulullah SAW, kegiatan ini juga dilaksanakan atas bentuk dari rasa kekeluargaan yang di ciptakan oleh PCNA Pendil Banyuanyar dalam memperkuat akar kaderisasi. Menariknya, PCNA yang beranggotakan perempuan-perempuan muda dalam kegiatan kali ini didampingi langsung oleh suami masing-masing.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Ar-Romyu Stable, tempat pelatihan berkuda dan memanah terletak di desa Jangur, Probolinggo. Pelatihan ini didampingi langsung oleh pelatih yang aman dan nyaman. Tak hanya itu, para peserta juga telah disediakan helm dan boot sebagai bentuk keamanan saat berkuda. Selain itu, di tempat latihan ini telah disediakan panahan dan tentu seekor kuda juga.
Umat muslim tahu ada tiga olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu memanah, berkuda, dan berenang. Seperti sabda Rasulullah SAW: “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah.” (H.R. Sahih Bukhari dan Muslim).
Begitulah sabda Nabi Muhammad SAW yang salah satunya mendasari kegiatan ini. Seperti yang kita tahu berkuda dan memanah adalah salah satu bentuk olahraga yang di cintai Rasulullah SAW. Oleh karena itu, PRNA Pendil berikhtiar untuk mengajak kader NA dalam mengenali sunah-sunah Rasul.
Tak hanya itu, berkuda dan memanah menjadi bentuk olahraga yang melatih kebugaran, konsentrasi, insting, ketangkasan, tentu semua ini dilalukan sesuai syariat Islam, yakni:
- Menutup aurat secara sempurna
- Tidak bercampur dengan laki-laki
- Tidak untuk dipertontonkan
- Tidak melalaikan tugas utama para wanita yaitu mengatur rumah tangga yang baik dan mendidik anak-anak mereka
Yunda Windari, ketua PCNA Pendil Banyuanyar berharap semoga program semacam ini dapat terus dilakukan secara rutin. “Jadi untuk ayunda-ayunda dan kaum muslimah lainnya jangan ragu melakukan olaharaga, asal tetap menjaga dan memperhatikan syariat Islam dan tidak meninggalan tanggungjawab sebagai seorang wanita,” jelasnya.
Penulis Aprilia Kholifatul Nisya Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun