Oleh Ekorini Listiowati – Sekretaris MPKU PP Muhammadiyah dan Dosen Universitas Muhmmadiyah Jogjakarta
PWMU.CO – Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, telah lama menjadi pionir dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, sosial, dan terutama kesehatan. Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui berbagai inisiatif kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan. Artikel ini akan mengulas perjalanan Muhammadiyah dalam membangun kesehatan bangsa, mengungkapkan berbagai inisiatif, kerja sama internasional, dan pencapaian yang telah diraih.
Sejarah dan Perkembangan Pelayanan Kesehatan Muhammadiyah
Pada tahun 1923, Muhammadiyah memulai langkah pertamanya di bidang kesehatan dengan mendirikan klinik sederhana di Yogyakarta. Klinik ini, yang dikenal sebagai Klinik PKO Muhammadiyah, merupakan cikal bakal dari apa yang sekarang kita kenal sebagai jaringan kesehatan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, klinik ini berkembang menjadi Poliklinik PKO Muhammadiyah dan kemudian terus mengalami transformasi menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat) dan akhirnya menjadi Pembina Kesehatan Umum setelah Muktamar Muhammadiyah tahun 2015.
Saat ini, Muhammadiyah memiliki 125 rumah sakit dan lebih dari 200 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Rumah sakit Muhammadiyah menawarkan berbagai layanan medis, mulai dari rawat inap, rawat jalan, layanan gawat darurat, hingga berbagai spesialisasi medis seperti kardiologi, onkologi, dan pediatri. Klinik-klinik Muhammadiyah juga memainkan peran penting dalam memberikan layanan kesehatan primer dan sekunder di berbagai komunitas, terutama di daerah-daerah terpencil.
Muhammadiyah juga mengelola 16 Fakultas Kedokteran dan 5 Fakultas Kedokteran Gigi yang tersebar di berbagai Universitas Muhammadiyah. Fakultas-fakultas ini berperan penting dalam mendidik dan melatih calon dokter dan tenaga kesehatan lainnya, memastikan bahwa mereka siap untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.
Salah satu kontribusi signifikan Muhammadiyah adalah melalui ‘Aisyiyah, sayap perempuan Muhammadiyah, dalam penanggulangan TB dan HIV. Sejak tahun 2003, ‘Aisyiyah telah terlibat aktif dalam program penanggulangan TB nasional. Mereka bekerja sama dengan Global Fund dan berbagai organisasi lainnya untuk melatih lebih dari 9.000 kader yang fokus pada menemukan, mendampingi, dan memberdayakan pasien TB. Hasilnya, ‘Aisyiyah berhasil menangani lebih dari 231.370 kasus baru TB dengan tingkat keberhasilan pengobatan yang sangat tinggi.
Laskar Sudjak: Pejuang Kemanusiaan dalam Krisis
Laskar Sudjak merupakan bagian penting dari sejarah Muhammadiyah, terutama dalam konteks pergerakan sosial dan kesehatan. Nama “Laskar Sudjak” diambil dari H. M. Syoedja’, seorang tokoh yang berperan besar dalam pendirian dan pengembangan klinik kesehatan pertama Muhammadiyah. Pada tahun 1923, H. M. Syoedja’ bersama K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Klinik PKO Muhammadiyah di Yogyakarta, yang kemudian menjadi model bagi pengembangan Rumah Sakit Muhammadiyah.
Laskar Sudjak berperan aktif dalam tanggap darurat dan bantuan kemanusiaan selama berbagai bencana alam, termasuk letusan Gunung Kelud. Mereka terlibat langsung dalam evakuasi warga, menyediakan pelayanan medis darurat, dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan. Laskar Sudjak menunjukkan dedikasi mereka dalam membantu masyarakat tanpa memandang latar belakang, selaras dengan prinsip-prinsip al-Ma’un.
Kerja Sama Internasional dan Promosi Kesehatan
Dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan, Muhammadiyah aktif menjalin kerja sama internasional. Salah satu contohnya adalah kerja sama dengan Universitätsklinikum Münster (UKM) di Jerman dalam penyelenggaraan workshop dan seminar tentang penanganan penyakit kanker dan jantung. Selain itu, RS PKU Muhammadiyah Jogja telah bekerja sama dengan Taiwan International Healthcare Training Center sejak tahun 2009 untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kesehatan.
Muhammadiyah juga sangat aktif dalam berbagai program promosi kesehatan, seperti Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS), eliminasi malaria, kesehatan ibu dan anak (KIA), HIV/AIDS, TBC, dan pengendalian tembakau. Melalui jaringan dan sumber daya yang dimiliki, Muhammadiyah bersama ‘Aisyiyah melatih relawan dan membentuk komunitas untuk kampanye dan pencegahan berbagai masalah kesehatan. Upaya ini termasuk penyuluhan kesehatan, kampanye gaya hidup sehat, dan program vaksinasi yang menyeluruh.
Selain memberikan pelayanan kesehatan, Muhammadiyah juga fokus pada pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Salah satu program unggulan adalah beasiswa untuk mahasiswa kedokteran yang berasal dari Panti Asuhan atau Pondok Pesantren Muhammadiyah. Para penerima beasiswa ini memiliki kewajiban untuk mengabdi di Klinik Muhammadiyah-Aisyiyah setelah lulus. Program ini tidak hanya meningkatkan kuantitas tetapi juga kualitas pelayanan kesehatan di berbagai Klinik dan Rumah Sakit Muhammadiyah.
Muhammadiyah juga terlibat aktif dalam program pengurangan risiko bencana di bidang kesehatan. Program Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED) dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Program ini mencakup pelatihan fasilitator dan pembuatan modul untuk Rumah Sakit Aman Bencana, bekerja sama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan dan BNPB. Muhammadiyah memastikan bahwa rumah sakit dan kliniknya siap siaga dalam menghadapi situasi darurat dan bencana alam.
Kesimpulan: Dedikasi Tanpa Batas
Muhammadiyah telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program dan kerja sama. Dari penanggulangan TB dan HIV, promosi kesehatan, pendidikan tenaga kesehatan, hingga penanggulangan bencana, Muhammadiyah terus berinovasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Inisiatif-inisiatif ini membuktikan bahwa Muhammadiyah tidak hanya berperan sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam pembangunan kesehatan bangsa.
Dengan semangat al-Ma’un, yang menekankan pentingnya menolong sesama, Muhammadiyah telah membuktikan bahwa mereka bisa beradaptasi dan berinovasi untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. Dengan jaringan luas, dedikasi kuat, dan visi yang jelas, Muhammadiyah terus berkontribusi dalam membangun kesehatan bangsa, memastikan bahwa layanan kesehatan berkualitas dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Melalui berbagai program dan inisiatif, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus membawa perubahan positif dan memberikan harapan bagi masa depan kesehatan Indonesia. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah