PWMU.CO – Sosialisasi Lazismu Kabupaten Blitar terkait kaleng filantropi telah selesai dilaksanakan. Lokasi kegiatan ini di Ruang Kelas SDI Aisyiyah Kalipang Sutojayan pada hari Senin (29/7/2024).
Acara yang dihadiri oleh wali murid, beserta undangan dari PCM Sutojayan yang mewakili dalam masa penutupan MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) atau disebut juga sebagai kegiatan pertama masuk sekolah untuk perkenalan program, sarana dan prasarana di sekolah, cara belajar, juga penanaman konsep pengenalan diri, serta pembinaan awal kultur sekolah.
Dalam hal ini Lazismu Kabupaten Blitar mengadakan kerjasama tentang sinergi penyelengggaran progam filantropi cilik. Dan peserta didik akan mendapatkan satu kelang filantropi cilik sebagai media dalam menyisikan infaq setiap harinya.
Dari program filantropi ini yang akan disalurkan melalui program Pendidikan seperti Beasiswa Mentari maupun bantuan pembangunan untuk perbaikan atau sarana prasarana sekolahan.
Direktur Lazismu Kabupaten Blitar menyampaikan, “Program filantropi cilik diharapkan mampu menjembatani dan mengurai ketimpangan-ketimpangan sosial yang ada di masyarakat, terkhusus dalam bidang pendidikan. Melalui sistem subsidi silang antar sekolah dana filantropi cilik dialokasikan untuk program bakti guru, beasiswa mentari dan save our school. Sehingga sekolah yang subur dapat membantu sekolah yang gersang. oleh karena itu kami mengajak seluruh sekolah di Kab.Blitar untuk bergabung bersama lazismu kab.Blitar dalam program kerjasama filantropi cilik.”
Dalam program ini telah diikuti oleh lebih dari 1500 murid yang ada di Kabupeten Blitar dari TK sampai SMA pun ikut menjadi partispisi dalam program ini. Dengan uang koin yang di-Infaqkan dapat membantu untuk sesama.
Sesuai dengan hadist HR Bukhari No 1442: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).”
Lazismu Kabupaten Blitar berharap dalam bahwa program ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif ke semua kalangan terutama bagi pihak sekolah yaitu murid-murid dan guru – guru yang sudah berkerjasama dengan kami. (*)
Penulis Aufafadhil Editor Wildan Nanda Rahmatullah