PWMU.CO – Pagi yang cerah dan penuh keakraban menyelimuti suasana SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo, yang dikenal sebagai SD Muhida.
Pada Rabu (31/7/2024), sekolah ini menerima kunjungan istimewa dari Ustadz Dr Ahmad Fathoni Lc MA anggota Dikdasmen Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia dan pemimpin Seven Skies International School Malaysia.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Buya Hamkah, ruang Adam Malik lantai 4 ini, bertujuan untuk menjalin komunikasi dan silaturahim, serta saling bertukar pengalaman tentang penyelenggaraan pendidikan di Malaysia dan Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SD Muhida, Bapak Saifullah Rochim SE MPd menyampaikan bahwa SD Muhida telah menjalin kerjasama dengan sekolah di Malaysia sejak 2013.
“Semoga silaturahim hari ini dapat menambah rejeki, terutama rejeki ilmu dan pengalaman. Semoga ke depannya Seven Skies dan Muhida dapat saling menjalin kerjasama dan saling kunjung satu sama lainnya,” tuturnya.
Ustadz Fathoni juga bercerita tentang pengalamannya selama berkunjung ke sekolah Muhammadiyah di Indonesia.
“Saya begitu takjub dengan pendidikan Muhammadiyah yang begitu baik, terutama setelah melihat sekolah Muhammadiyah di Sidoarjo ini. Dan yang utama, saya begitu gembira bisa memperluas kekeluargaan dan silaturahim hingga ke SD Muhida ini,” pungkasnya.
6 Perbedaan Pendidikan Malaysia dan Indonesia
Setelah pertemuan dengan pimpinan sekolah, Wartawan Cilik (Warcil) SD Muhida, Hafidz (6 Umar) dan Mahira (5 Umar), berkesempatan mewawancarai Ustadz Fathoni tentang perbedaan pendidikan di Malaysia dan Indonesia.
Beliau menyebutkan beberapa perbedaan, antara lain:
- Tahun ajaran baru di Malaysia dimulai pada bulan Januari dan berakhir pada bulan Desember.
- Kesadaran belajar anak-anak di Malaysia sangat tinggi.
- Pemerintah Malaysia memberikan pendidikan gratis untuk semua warganya.
- Siswa tidak dibebankan biaya pembangunan sekolah atau daftar ulang.
- Muatan keagamaan di Malaysia lebih banyak.
- Semua kebijakan pendidikan harus sesuai dengan nilai keagamaan.
Di akhir wawancara, Ustadz Fathoni berpesan kepada siswa-siswi SD Muhida untuk semangat belajar karena tidak semua anak memiliki kesempatan yang sama.
“Apa yang kamu dengar, lihat, rasakan, dan lakukan adalah pendidikan yang akan kamu bawa sampai akhir hidup,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Bapak Dr TirtoAdi MPd turut hadir di SD Muhida untuk memberikan sambutan dalam kegiatan pembukaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) 2024 Gugus 1-6 Kecamatan Sidoarjo.
Kegiatan yang diikuti oleh 300 guru ini berlangsung di Auditorium Mas Mansyur lantai 3.
Beliau berbagi banyak pengalaman tentang bagaimana mengelola pendidikan, terutama di Sidoarjo.
Pesannya kepada anak-anak Muhida adalah, “Belajar serius karena ilmu itu tidak bisa dibeli tanpa belajar. Takdzim dan tawadu’ mendengarkan dan menjalankan apa yang diperintah ayah bunda di rumah dan melaksanakan apa yang diajarkan bapak ibu guru di sekolah.”
Semoga silaturahim hari ini mendapat limpahan berkah dari Allah Swt dan menjadi manfaat bagi semua, aamiin. (*)
Penulis Lailatus Syifa’ Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan