Rokhmat Widodo (Foto: PWMU.CO)
Rokhmat Widodo – Kader Muhammadiyah Kudus
PWMU.CO – Pasca terbunuhnya tokoh Hamas Ismail Haniyeh di Iran memunculkan propaganda di media sosial yang menyudutkan negeri para Mullah sebagai pelakunya.
Operasi Hasbara Israel di media sosial mencoba menggiring opini Iran dalang pembunuhan Ismail Haniyeh. Tak terkecuali, para pengikut “Ustaz Sunnah” masuk operasi pancing jaring Israel. Mereka menuding Syiah Iran sengaja membunuh tokoh Hamas. Teori cocokologi menyudutkan Iran dengan menyebut banyak orang Yahudi di Negeri Persia itu.
Pengikut “Ustaz Sunnah” tidak melihat data terkait terbunuhnya tokoh-tokoh Iran yang dibunuh agen intelijen Israel Mossad di dalam negeri seperti Masoud Alimohammadi (profesor yang berspesialisasi dalam fisika partikel di Universitas Teheran), Majid Shahriari (ilmuwan nuklir), Darioush Rezaeinejad (ilmuwan nuklir), Sayyad Khodai (petinggi Garda Revolusi)
Media Israel secara luas melaporkan keterlibatan Iran dalam pembunuhan Haniyeh, sering kali dengan menampilkan “bukti” yang belum diverifikasi secara independen. Pejabat pemerintah Israel juga secara aktif berbicara kepada media internasional, memperkuat narasi bahwa Iran adalah pelaku utama di balik serangan tersebut.
Israel memiliki beberapa alasan strategis untuk menuduh Iran. Pertama, Iran dikenal sebagai pendukung utama Hamas dan kelompok militan lainnya yang menentang Israel. Dengan menuduh Iran, Israel berusaha untuk mengisolasi Teheran secara diplomatik dan menggalang dukungan internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran. Kedua, menuduh Iran dapat mengalihkan perhatian dari masalah domestik dan memperkuat posisi politik Israel di mata dunia.
Tanggapan Iran
Iran dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka terlibat dalam pembunuhan Ismail Haniyeh. Pemerintah Iran menyebut tuduhan tersebut sebagai bagian dari upaya Israel untuk mendiskreditkan mereka di mata dunia internasional. Pejabat tinggi Iran, termasuk Presiden dan Menteri Luar Negeri, telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Israel sedang mencoba menciptakan krisis baru untuk mengalihkan perhatian dari masalah-masalah internal dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh negara tersebut.
Ketegangan ini berpotensi meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah. Jika tuduhan terhadap Iran terbukti tidak berdasar, hubungan antara negara-negara di kawasan tersebut bisa semakin tegang. Selain itu, dukungan dari sekutu-sekutu Iran seperti Rusia dan China dapat memperumit situasi, menambah dimensi geopolitik yang lebih luas pada konflik ini.
Editor Teguh Imami