PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menjalin kerja sama internasional dengan Management Science University (MSU) Malaysia yang ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Hotel Aston pada Selasa (30/7/2024).
MoU ini merupakan langkah penting internasionalisasi untuk mencapai universitas unggul yang dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.
Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Nadhirotul Laily SPsi MPsi PhD Psikolog, optimis pelaksanaan kerja sama ini membawa dampak positif bagi lembaga terkait. Kerja sama ini diharapkan dapat berkelanjutan dalam perkembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
“Jalinan kerja sama dapat meningkatkan akselerasi kemajuan lembaga pendidikan. Sebab dunia saat ini terbuka tanpa dibatasi ruang dan waktu. Inilah proses globalisasi yang tidak dapat ditahan akibat perkembangan teknologi,” ujarnya.
Maka, seluruh civitas akademika harus siap menghadapi tantangan dan perubahan ini karena tolok ukur kompetensi juga semakin global. “Ukuran keberhasilan publikasi ilmiah juga pada jumlah sitasi di level internasional,’’ paparnya.
Sementara itu, President Management Science University (MSU) Malaysia Prof Dr Mohd Shukri Ab Yajid memiliki pandangan yang sama tentang kerja sama internasional.
Perihal kendala yang dihadapi terkait biaya yang timbul dalam implementasi kerja sama ini, Mohd Shukri menyatakan hal itu dapat diatasi secara bersama. Sebab dengan kekuatan bersama yang kuat maka pelaksanaan kerja sama ini dapat berjalan dengan baik.
Penandatanganan Kerja Sama Internasional
Kegiatan pendatanganan MoU dengan rektor PTMA ini harapnya, dapat mendapatkan berkah dan kebaikan dalam perkembangan pendidikan. “Saya yakin ini merupakan prospek penting bagi lembaga pendidikan Muhammadiyah,” katanya.
Mohd Shukri juga yakin kegiatan ini berdampak positif seiring adanya perubahan di dunia pendidikan di antaranya adalah tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan tinggi. Pendidikan bukan hanya duduk di bangku, membangun gedung tapi juga membangun peradaban yang baik dengan jalan kolaborasi.
“Membangun kolaborasi akan mengatasi permasalahan pendidikan lebih mudah. Sebab prespektif kemajuan pendidikan tinggi jangan hanya diukur pada tingkat lokal tapi harus berpandangan di tingkat internasional. Hal ini sekali lagi karena perubahan dunia sudah dapat diprediksi seperti halnya masa Sebelumnya,” jelasnya.
‘ia juga menambahkan, kita tidak dapat statis dan bekerja sendiri karena itu tidak akan membawa dampak positif bagi kemajuan lembaga pendidikan yang kita pimpin. MoU yang ditandatangani mempermudah dalam peningkatan kualitas bidang penelitian dan pendidikan sehingga menjadikan lembaga pendidikan lebih mampu menghadapi tantangan perubahan zaman.
Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Mahfud Sholihin PhD Ak CA CPA menyatakan, internasionalisasi PTMA merupakan langkah strategis yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Beberapa kerja sama yang telah dilaksanakan yakni dengan perguruan tinggi Korea, India dan saat ini dengan Malaysia.
Mahfud Sholihin menyatakan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kerja sama ini biaya.
“Biaya pendidikan dalam pelaksanaan double degree menjadi hal yang harus diperhatikan oleh 163 PTM-A. Sebab tidak semua PTMA mampu secara finansial dengan besarnya jumlah mahasiswa yang dimiliki,” Mahfud Sholihin. (*)
Penulis Aries Kurniawan Editor Amanat Solikah