PWMU.CO – Workshop digitalisasi dan branding sekolah Muhammadiyah sukses dilaksanakan di Jembrana Bali pada Ahad (21/07/2024). Kegiatan ini mengangkan tema “Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Kerja menuju Muhammadiyah yang Produktif dan Mandiri”.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber di antaranya Suyanto MSi (Esais dan prosais dari Banyuwangi yang juga redaksi PWMU.CO PWM Jatim) dan Siska Aulia SSos MM (Ahli terapan digital marketing dari Lamongan). Untuk pertama kali, Jembrana mempertemukan pemikir tokoh Muhammadiyah dengan warga Muhammadiyah untuk mencoba bermimpi tentang masa depannya.
Meski kabupaten ini masih tergolong minimalis dalam hal amal usaha muhammadiyah (AUM) nya, memiliki dua TK dan dua Sekolah Dasar Muhammadiyah di 2 kecamatan Melaya dan Negara. Namun ghirah bermuhammadiyah amat dinamis. Sementara tiga kecamatan lainnya, Jembrana, Mendoyo, dan Pekutatan belum berdiri AUM.
Acara yang dihelat di Kompleks Gedung Dakwah Muhammadiyah lantai 2 Jl. Danau Kalimutu 53 Lelateng Negara itu dihadiri 67 peserta dari PDM Kabupaten Jembrana dan jajarannya, PDA, PCM, PCA, PDNA, PCNA, IMM, PD IPM, AMM, HW, guru SDM, guru TK ABA, dan dua peninjau dari PWM Bali yang kebetulan berdomisili di Jembrana.
Ketua PDM Edi Susilo SE Ak MM CA menyampaikan, tujuan dari adanya workshop digitalisasi ini adalah untuk memberdayakan kecakapan intelektual dan emosional yang dimiliki, dalam rangka menuju Muhammadiyah Jembrana yang berkemajuan. Karena itu kami datangkan narasumber dari luar provinsi Bali.
Digitalisasi
Keterampilan bermain IT dan memberdayakannya tampak bisa nyambung antara narasumber dengan kaum muda (AMM). Mereka dapat disebut antara lain Faiz, Rahmad, Jauza, dan Nazib. Mereka yang kebanyakan masih menempuh S2 di UMS Surakarta dan UIN Suka Yogyakarta itu ialah yang nantinya diharapkan dapat mendampingi para senior di lingkungan PDM Jembrana,” kata Indro Saptono SE ketua panitia workshop.
“Alhamdulillah saya banyak menemukan tokoh jurnalistik dan penulis hebat di kabupaten ini, ada Pak Zainal Abidin di Negara, ada Pak H Sugeng Suhartono di Melaya, dan Pak Sholihan di Pekutatan (Perbatasan Jembrana dengan Kabupaten Tabanan). Jangan melihat senior-juniornya, tetapi dedikasi dan teladan insani mereka kepada Muhammadiyah”, kata Suyanto.
Adapun narasumber Siska Aulia lebih banyak diserbu pertanyaan mengenai IT dan Digitalisasi. Pemerhati branding asli Jembrana itu sempat heran setelah belasan tahun menjadi warga Lamongan.
“Ternyata banyak kaum muda Jembrana yang menekuni IT, Digital, dan Informasi tercanggih yang menggembirakan,” jelas Siska.
Sementara itu Rakerda yang dilaksanakan mulai pukul 13.30 diharapkan bisa menata ulang konsolidasi unsur PDM Jembrana. Tentunya agar menjadi mesin perjuangan yang inovatif progresif dan menempatkan jabatan sesuai prinsip the right man in the right place. Sehingga bisa menghasilkan produk dan layanan yang maksimal kepada semua warga Muhammadiyah di lingkungan Kabupaten Jembrana Bali. (*)
Penulis M. Faiz Ali Hidayat Editor Amanat Solikah