Orang Tua Adalah Pendidikan Pertama. Oleh Ahmad Rusdi (Pengajar di MA Muhammadiyah 9 Lamongan)
PWMU.CO – Tiga pekan yang lalu para orang tua disibukkan dengan agenda anak-anaknya masuk sekolah, bagi anak yang lulus SD, maka ia menjadi siswa baru di SMP, sedangkan anak yang lulus SMP ia adalah siswa baru di SMA.
Atas fenomena tersebut, ada satu hal penting yang patut direnungkan bersama, utamanya bagi yang menstatuskan diri sebagai orang tua. Perkara penting itu bersumber dari goresan pena seorang penulis berkebangsaan spanyol yang bernama George Santayana. Demikian bunyinya “Anak yang hanya dididik di sekolah adalah anak yang tidak terdidik.”
Kalimat ini jika direnungkan dengan tenang dan agak mendalam, maka bagi yang menstatuskan diri sebagai orang tua akan mendapatkan pelajaran berharga.
Pelajaran berharga itu adalah tidaklah cukup mendidik anak hanya di sekolah, tapi yang penting adalah bagaimana peran dan didikan orang tua saat anak mereka berada di rumah.
Itulah mengapa orang arab pernah mendendangkan sebuah syair “Al Ummu Madrasatul Ula” Ibu adalah pendidikan yang pertama.
Apa yang kemudian dikatakan oleh pemikir barat itu sejatinya selaras dengan semangat Islam, inti sari Qur’an dan titah sang panutan.
Bukankah mendidik anak itu adalah kewajiban orang tua, sebagaimana Allah maklumatkan kepada tiap orang beriman “Wahai orang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS : At-Tahrim : 2)
Lantas yang menjadi pertanyaan, dengan cara apa orang beriman menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka? Bertalian dengan pertanyaan tersebut, Ali bin Abi Thalib Ra sahabat yang alim itu memberikan tafsir dengan mengatakan “Ajarkan kebaikan dirimu dan didiklah keluargamu.“
Dua Frase Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, ada dua frase kata kalau kedua frase kata itu dilihat sepintas lalu seperti ada kemiripan, namun kalau ditelaah lebih dalam, sebenarnya mempunyai makna yang berbeda, kedua kata itu adalah terdidik dan terpelajar.
Terdidik itu maknanya berdekatan dengan sikap, karakter atau kalau meminjam bahasa agama disebutnya akhlakul Karimah yang artinya budi pekerti yang mulia. Sedangkan kata terpelajar, maknanya berdekatan dengan kemampuan intelektual yang dimiliki seseorang.
Kembali dengan apa yang disampaikan George Santayana, barangkali beliau berpendapat sekolah itu didominasi sebagai tempatnya transfer ilmu pengetahuan, sedangkan rumah dan orang tua adalah domainnya transfer sikap/akhlak.
Dalam pada itu benarlah kalau kemudian orang bijak mengatakan, “Peradaban bangsa yang baik lagi maju itu bermula dari rumah dan orang tua. Maka menjadi lah orang tua yang diidolakan anak-anaknya, bukan diidolakan karena royal dalam soal harta, tapi dikagumi karena dalam diri orang tua ada teladan yang utama.” (*)
Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan