PWMU.CO – Santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Alhikmah Jajag menjadi salah satu kontingen perwakilan Banyuwangi di perlombaan Invitasi Oltrad Provinsi Jawa Timur 2024, Selasa (30/7/2024).
Tujuan perlombaan ini dalam rangka melestarikan olahraga tradisional. Penyelenggara kegiatan ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Pelaksanaan lomba ini bertempat di Kabupaten Ngawi.
Santri tersebut adalah Dimas Alhakim Kelas VIII. Dia lolos seleksi dan masuk kontingen Banyuwangi untuk lomba Sumpitan. Sebelumnya dia mengikuti Training Center (Pusat latihan) selama kurang lebih 2 pekan lamanya di Jatirejo, tempat kediaman pelatihnya.
Mundir MBS Alhikmah Jajag, Arif Maeshawl Nur Jagad SPd menyampaikan, saya merasa bangga, karena santri Pondok Pesantren Alhikmah Jajag berhasil menjadi salah satu kontingen Banyuwangi dalam perlombaan Invitasi Oltrad yang diadakan oleh Pemprov Jawa Timur ini.
Perlombaan Invitasi Oltrad
Dia juga menjelaskan kompetisi Olahraga Tradisional ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kabupaten di Jatim. Ada berbagai macam olahraga yang dilombakan dalam even ini. Mulai dari lomba Bakiak, Egrang, Sumpitan, Dagongan dan lomba Gobak Sodor.
Lebih lanjut, Arif Maeshawl Nur Jagad mengatakan, prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang tinggi dari para santri serta dukungan penuh dari pelatih dan orang tua.
“Keberhasilan ini menandakan MBS Alhikmah tidak hanya fokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga mempersiapkan para santri untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” ujar mundir pondok itu.
Pelaksanaan lomba selama tiga hari. Mulai tanggal 30 Juli sampai 1 Agustus 2024. Pemberangkatan kontingen Banyuwangi dilepas oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Banyuwangi, Abdul Aziz Hamidi.
Bagi para pemenang lomba, panitia telah menyediakan hadiah menarik berupa piala dan uang pembinaan. Untuk Juara I Rp5.000.000, Juara II Rp2.500.000, Juara III Rp2.000.000. Sedangkan untuk Juara Harapan I, Rp1.500.000.
Harapannya, agar santri yang terpilih dapat menunjukkan performa terbaiknya di tingkat provinsi. Sehingga dapat memotivasi santri lainnya untuk terus berprestasi dan berinovasi. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Amanat Solikah