PWMU CO – Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran, Drs H Agus Salim Syukran MPdI membahas tentang anak saleh dan berkualitas dalam kajian rutin bulanan di Mushola Darul Adzkar Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (1/8/2024).
Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 100 warga sekitar mushola nampak hidmat menyimak kajian dari ustadz yang dikenal santun dalam berceramah.
Dalam ceramahnya ustadz yang menjabat Wakil Pengasuh Ponpes Al-Ishlah Sendangagung ini mengambil tema “Pentingnya Mendidik Anak“.
Tujuan kajian ini mengajak jamaah, utamanya orang tua, untuk memperhatikan, mendorong dan mengawal pendidikan anak-anaknya agar tumbuh menjadi anak-anak yang saleh, berkualitas, dan berhasil di masa depan.
Suami Freti Fatmawati SE MPd ini mengutip Qs An-Nisa ayat 9. Ayat ini mengajak jamaah untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah di masa mendatang. Generasi lemah yang dimaksud adalah generasi yang lemah fisiknya, ilmunya, akhlaknya, agamanya, juga ekonominya.
Karena itu, pendidikan harus mampu mengantarkan anak-anak menjadi generasi yang kuat di masa mendatang. Ayah tiga anak ini juga mengingatkan bahwa di dalam al-Quran Allah Swt menyebut anak dengan beberapa sifat.
Pertama, anak adalah hiasan hidup sebagaimana termaktub dalam Qs al-Kahfi: 46 dan Ali Imran: 14.
Sebagai hiasan hidup, anak juga sumber kebahagiaan dan kebanggaan orang tua, sama seperti harta benda. Namun, kebahagiaan dan kebanggaan yang ditimbulkan oleh anak dan harta itu bersifat sementara dan tidak abadi. Bahkan, bila tidak tidak dikelola dengan baik bisa berubah menjadi masalah dan malapetaka.
Sebagai hiasan, anak dan harta bisa menyebabkan orang itu sombong dan tidak bersyukur kepada Allah. Bisa juga menjadikan orang terlena dan lupa diri sehingga berbuat maksiat karenanya. Karena itu, dalam lanjutan ayat di atas, Allah mengingatkan,
Selain itu, anak juga disebut sebagai ujian sebagaimana disebut dalam Qs al-Anfal: 28 dan At-Taghabun: 15. Anak hakikatnya adalah amanat yang dititipkan kepada orang tua untuk diasuh dan didik dengan baik.
Ketika orang tua tidak menjalankan amanat itu dengan baik, ia dapat digolongkan gagal (tidak lulus) ujian tersebut. Anak yang dididik dengan baik akan menjadi investasi orang tua baik di dunia maupun akhirat.
Ketika orang tua makin tua, tidak ada yang menjadi sandaran selain anaknya. Kalau anaknya baik, orang tua pun akan bahagia. Tapi jika anaknya nakal, orang tua pun akan nelangsa.
Ustadz Salim yang dosen STIQSI Lamongan ini akhirnya mengingatkan , bahwa; “Itu baru di dunia. Di akhirat pun demikian. Anak-anak yang saleh akan menjadi sumber kebahagiaan orang tua di akhirat. Karena, doa-doa anak saleh untuk orang tuanya akan membantu orang tua untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah di alam akhirat,” pesannya. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan