Wahidul Qohar – Pemerhati Masalah Keluarga/ Guru MA Karangasem
PWMU.CO – Dalam era modern ini, perkembangan dunia kerja yang semakin pesat memaksa banyak orang tua untuk mencari alternatif perawatan anak yang dapat diandalkan saat mereka bekerja. Salah satu solusi yang banyak dipilih adalah layanan daycare. Daycare menjadi pilihan yang cukup populer di kalangan orang tua yang bekerja, baik di kota besar maupun di daerah, karena memberikan kemudahan dalam mengatur waktu serta memastikan anak-anak mereka mendapatkan perawatan yang baik selama mereka bekerja. Namun, bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap daycare?
Konsep Pengasuhan Anak dalam Islam
Islam menempatkan pengasuhan anak sebagai tanggung jawab utama orang tua. Al-Quran dan Hadist menekankan pentingnya peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan menjaga anak-anak mereka. Dalam Al-Quran disebutkan, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At-Tahrim: 6). Ayat ini menunjukkan bahwa tanggung jawab terbesar dalam menjaga dan mendidik anak adalah berada di tangan orang tua.
Namun, Islam juga merupakan agama yang fleksibel dan memahami keadaan serta situasi yang dihadapi oleh umatnya. Dalam situasi di mana kedua orang tua harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Islam memberikan kelonggaran dengan syarat bahwa pengasuhan anak tetap dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak mengabaikan hak-hak anak.
Keutamaan Keluarga dalam Islam
Islam sangat menekankan pentingnya peran keluarga dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Seorang imam adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rumah tangga tersebut.
Dalam hadist tersebut menegaskan bahwa orang tua, khususnya ayah dan ibu, memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan dan mendidik anak-anak mereka. Pengasuhan anak yang dilakukan oleh keluarga inti seperti ayah, ibu, dan saudara kandung dianggap lebih ideal dalam pandangan Islam karena lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan pengawasan dari orang tua secara langsung dapat memberikan pengaruh positif yang lebih besar terhadap perkembangan anak.
Peran Daycare dalam Konteks Kekinian
Meskipun idealnya anak-anak diasuh langsung oleh orang tua, realitas kehidupan modern sering kali menuntut kondisi yang berbeda. Layanan daycare menjadi solusi bagi keluarga di mana kedua orang tua bekerja. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: bagaimana Islam melihat penggunaan daycare?
Dalam Islam, jika penggunaan daycare adalah sebuah kebutuhan dan tidak dapat dihindari, maka orang tua tetap harus memastikan bahwa daycare tersebut mampu memberikan perawatan yang baik, aman, serta mendukung perkembangan spiritual dan emosional anak. Daycare yang dipilih sebaiknya tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga mendukung pengajaran nilai-nilai Islam dan etika yang baik.
Sangat penting bagi orang tua Muslim untuk memilih daycare yang memberikan pendidikan moral dan spiritual sesuai dengan ajaran Islam. Orang tua harus melakukan pengawasan ketat terhadap lingkungan daycare dan interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Hal ini sejalan dengan prinsip dalam Islam bahwa setiap tindakan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Salah satu tantangan utama dalam menggunakan layanan daycare adalah kekhawatiran orang tua terhadap kemungkinan terabaikannya nilai-nilai Islam dalam pengasuhan anak. Untuk mengatasi hal ini, orang tua dapat berkomunikasi secara intensif dengan pihak pengelola daycare mengenai program yang mereka jalankan dan memastikan adanya keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual anak.
Selain itu, orang tua dapat menanamkan pendidikan Islam yang kuat di rumah sebagai dasar yang kokoh bagi anak-anak mereka. Dengan demikian, meskipun anak menghabiskan waktu di daycare, mereka tetap memiliki fondasi agama yang kuat yang akan membimbing mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat disimpulkan bahwa dalam pandangan Islam pengasuhan anak adalah tanggung jawab utama orang tua. Namun, Islam juga memahami kebutuhan keluarga dalam konteks kehidupan modern yang sering kali memerlukan kedua orang tua untuk bekerja. Dalam situasi ini, penggunaan daycare dapat diterima selama daycare tersebut memenuhi standar pengasuhan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Penting bagi orang tua untuk tetap berperan aktif dalam pendidikan dan pengasuhan anak meskipun mereka menggunakan layanan daycare. Dengan demikian, mereka dapat memastikan bahwa anak-anak tetap mendapatkan pendidikan agama dan moral yang baik, serta tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan beriman.
Pada akhirnya, keseimbangan antara tanggung jawab dunia dan akhirat harus selalu dijaga oleh setiap Muslim, termasuk dalam urusan pengasuhan anak. Penggunaan daycare bukanlah sebuah pelarian dari tanggung jawab, melainkan bentuk adaptasi dengan tetap mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak-anak, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual.
Editor Teguh Imami