PWMU.CO – Panti Asuhan dan Pondok Pesantren (PA dan PP) Al Mizan Muhammadiyah Lamongan mengadakan Kajian Bulanan di Masjid Al Mizan Putri, Jum’at (2/8/2024).
Kajian ini menghadirkan Ketua MUI Kota Batu, Dr Nurbani Yusuf MSi, yang membahas tentang Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah.
Dalam kajiannya, Dr. Nurbani Yusuf menyampaikan enam Nilai Dasar Pendidikan Muhammadiyah:
Pertama, kata Nurbani Yusuf, Pendidikan Muhammadiyah diselenggarakan berdasarkan nilai-nilai al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Kedua, Ruhul ikhlas untuk mencari ridha Allah Swt sebagai dasar dalam menjalankan amal usaha di bidang pendidikan.
“Ketiga, Menerapkan prinsip kerjasama (masyarakah) sambil memelihara sikap kritis. Keempat, Memelihara prinsip pembaruan (Tajdid) dan inovasi dalam pendidikan.”
Lebih lanjut, kelima, Memihak kepada kaum dhuafa dan mustadh’afin dengan proses kreatif sesuai tantangan masyarakat Indonesia. Keenam, Menjalankan prinsip keseimbangan (tawasuth atau moderat) antara akal sehat dan kesucian hati.
Aspek Pendidikan Muhammadiyah
Kemudian mantan Ketua PDM Kota Batu ini menjelaskan dua aspek pendidikan Muhammadiyah.
Pertama, Aspek Pembelajar; Model pendidikan Muhammadiyah mendorong perkembangan akal sehat dan hati yang suci serta soft skill (IQ, EQ, SQ) pada peserta didik.
Kedua, lanjutnya, Aspek Pembelajaran; Pendidikan yang menghidupkan dan membebaskan memerlukan integrasi antara legitimasi normatif (al-Qur’an dan Hadis) dan realitas sosial.
“Pendidikan Muhammadiyah harus menjamin terciptanya lulusan yang cerdas sekaligus menjadi kader organisasi demi kelangsungan Muhammadiyah,” jelasnya.
Rencana Strategi Pendidikan Muhammadiyah
Terakhir Owner Komunitas Padhang Makhsyar ini menjelaskan enam strategi pendidikan Muhammadiyah.
Pertama, Pengembangan Kurikulum: Meliputi kurikulum integratif, kompetitif, humanistik, sosial, dan antisipatif. Kedua, Pengembangan SDM: Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan, loyalitas pada Muhammadiyah, kualifikasi akademik, kompetensi dan profesionalisme, serta kemampuan manajerial pendidik.
Ketiga, kata Ustadz Nurbani, Reformasi Manajemen Pendidikan: Meliputi hubungan antar lembaga, sistem kepegawaian, sistem keuangan berbasis kinerja, dan penerapan prinsip-prinsip good governance.
“Keempat, Pemberdayaan Kelembagaan: Mencakup fungsi pendidikan, dakwah, pengkaderan, dan pelayanan. Kelima, Penanaman Kultur: Disiplin ibadah, waktu, belajar, bekerja, kesantunan, keteladanan, kejujuran, kesederhanaan, kebersihan, suka beramal shaleh, layanan, hemat, percaya diri, sabar dan syukur, bijak dan bertanggung jawab, serta berpikir maju.”
“Terakhir, keenam, Pengembangan Sarana dan Prasarana: Meliputi pendataan aset, standarisasi sarana dan prasarana, serta pengembangan ICT, penerbitan, dan perpustakaan,” ujar Direktur Agropolitan Televisi Kota Batu 2020-2025 ini.
Kajian ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan arah yang jelas dalam mengembangkan pendidikan Muhammadiyah yang berkelanjutan dan relevan dengan perkembangan zaman. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Zahra Putri Pratiwig