PWMU.CO – RS Muhammadiyah Lamongan begitu serius dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam pelayanan kegawatdaruratan. Buktinya, RS Muhammadiyah Lamongan sukses menjadi juara pertama lomba penatalaksanaan kegawatdaruratan (red battle) yang digelar PERDAMSI (Perhimpunan Dokter Ahli Emergency Indonesia) Pusat di Hotel Haris Malang pada 13-17 September 2017.
”Dalam rangkaian acara pertemuan ilmiah tahunan PERDAMSI, RS Muhammadiyah Lamongan dinobatkan sebagai juara 1 lomba red battle menyisihkan peserta perwakilan rumah sakit lainnya,” terang Direktur RSM Lamongan dr Umi Aliyah MKes, Ahad (17/9).
Keberhasilan ini, kata dia, adalah bagian dari langkah awal untuk mencapai salah satu visi dan misi dari RS Muhammadiyah Lamongan, yakni menjadikan RSM Lamongan dengan keunggulan dalam pelayanan kegawat daruratan terpadu (emergency center).
”Hingga kini, RS Muhammadiyah Lamongan sangat serius dalam menyiapkan SDM yang unggul. Ini kami lakukan dengan cara melaksanakan pelatihan di internal RSML, dan mengikuti kegiatan pelatihan kegawat daruratan dari eksternal untuk selalu update ilmu dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan,” tuturnya.
Tim Komite Kesehatan Bencana (DMC) RS Muhammadiyah Lamongan dalam kegiatan tersebut diwakili oleh dr Thanthawy Jauhary, Slamet Hera Yunata dan Agus Yulianto.
”Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses awal sampai diraihnya juara umum lomba penata laksanaan kegawat daruratan yang di ikuti oleh perwakilan rumah sakit se-Indonesia itu,” ucap dr Thanthawy.
Rangkaian acara dihadiri oleh Prof Aryono D Pusponegoro. Guru besar FK UI di salah satu forum menjelaskan mengenai peran Muhammadiyah dalam dunia kesehatan Indonesia.
”KH Ahmad Dahlan adalah inisiator pertama emergency modern Indonesia. Beliau inisiasi penanganan gwat darurat pra rumah sakit, UGD, sistem rujukan, sampai dengan tim deploy atau medical team dan management support,” ungkapnya.(bayu/aan)