PWMU.CO – SD Ikrom (SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage) sudah menyelenggarakan kegiatan makan siang secara prasmanan. Program ini awalnya adalah program makan siang saja dengan makanan yang dimasukkan ketepak makan dan dilaksanakan pada tahun 2011.
Dian Tri Anista SPd MSi sebagai guru yang ikut dalam perumusan program makan siang menyampaikan konsep makan saing ini.
“Dahulu makan siang dipesan lewat sesama wali murid. Setelah semua warga sekolah pulang sore, maka terpikirkan untuk mengadakan makan siang dan dihandle oleh Majelis Ekonomi (Salah satu bidang dibawah naungan PRM Wage). Kemudian tidak ingin berhenti disitu, SD ikrom terinspirasi dari beberapa sekolah dengan mencetuskan program makan siang dengan prasmanan,” tuturnya.
Akhirnya program makan siang secara prasmanan dilaksanakan mulai tahun 2022 pasca pandemi covid-19, dengan tempat yang bisa memuat 330 siswa padahal siswa SD Ikrom berjumlah 632 siswa. Sehingga, makan siang dilaksanakan secara 2 sesi yaitu kelas kecil 1-3 dan kelas besar 4-6.
Teknis Makan Prasmanan SD Ikrom
Adapun dengan teknis makan di Prasmanan sebagai berikut:
1. Makan siang prasmanan di laksanakan bersama sesuai jadwal yaitu dengan perbedaan kelas kecil dan besar.
2. Jadwal makan kelas kecil Pkl 11.30-12.00 WIB sedangkan Pkl. 12.00-12.30 WIB
3. Satu kelas di bagi menjadi 2 kelompok
4. Siswa berbaris sebelum masuk ke prasmanan
5. Siswa membawa sendok dan botol minum
6. Siswa secara bergantian mengambil nasi, lauk dan sayur.
7. Siswa juga di edukasi dengan adab makan yang benar oleh guru atau pendampingnya
8. Siswa diminta meletakkan piring kotor pada tempatnya dan mencuci sendok untuk melatih kemandirian
9. Siswa meninggalkan tempat makan dengan tertib
Kepala SD IKROM Sonah MPd menuturkan, tujuan dari adanya program makan siang prasmanan adalah melatih kesabaran karena ada budaya antri mengambil lauk dan nasi secara bergantian. Selain itu juga melatih mensyukuri nikmat yg Allah berikan kepada kita, menumbuhkan semangat makan untuk anak didik. Karena sistem makan bersama dengan berhadap-hadapan saling melihat dan saling memberi motivasi bisa meningkatkan selera makan.
Selanjutnya, juga menumbuhkan rasa saling berbagi, dengan sistem prasmanan anak-anak akan bisa saling berbagi makanan secara otomatis. Yang porsi makannya sedikit akan ambil sedikit dan yang banyak juga bisa ambil banyak.
Program ini juga mendapat dukungan dari Zuliyana Evi salah satu wali murid kelas 2 An Nahl, Alhamdulillah tidak ada keluhan yang berarti.
“Beberapa menu yang awalnya tidak suka menjadi suka. Seperti rawon yang tadinya tidak mau sekarang sudah mau karena makan di sekolah dibiasakan menu tersebut. Mungkin hanya beberapa menu lagi saja yang anak-anak perlu pembiasaan,” tandasnya. (*)
Penulis Khoirun Nisa’ Editor Amanat Solikah