PWMU.CO – Kewajiban kita masuk Islam secara totalitas disampaikan KH Drs Shodikin MPd dalam sambutannya sebelum kajian rutin PDM Lamongan di Masjid Ki Bagus Hadikusuma, Umla, Sabtu, (3/8/2024).
Kiai Shodikin, mengatakan, “Sebagai seorang muslim sudah selayaknya masuk Islam secara keseluruhan.”
Kemudian dia membaca al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 208:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan. Dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Dia tegaskan, kita masuk Islam harus secara totalitas, jangan sepotong-sepotong. Sebab itulah, kita jangan sampai mudah terpengaruh dan tergelincir pada langkah syetan.
“Kita dituntut juga mengembangkan keislaman kita, agar keimanan tetap terjaga dan tidak mudah tergoda oleh syetan,” tambahnya.
Jangan ikuti langkah-langkah syetan, lanjutnya. Mengikuti langkah syetan contohnya adalah menghalalkan yang haram dan mengharamkan halal serta berbuat maksiat.
“Itulah langkah-langkah syetan yang mestinya kita jauhi,” jelas Kiai yang juga sebagai PNS ini.
Silakan mengembangkan ekonomi, namun tetap patuhi syariat, lanjutnya, bagi yang sekarang sedang melakukannya, tetap jaga halal dan haramnya.
Dia mengingatkan dengan membaca firman Allah Swt dalam surat al-Baqarah ayat 168,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Sebagai penutup sambutannya, dia menegaskan hendaknya kita berpegang pada ekonomi syariah, jangan hanya mencari keuntungan tanpa memperhatikan syariat agama Islam.
“Sekali lagi, jangan mengikuti langkah syetan yang berupa bisikan jahat, pelanggaran dan sejenisnya,” tutup Kiai Shodikin. (*)
Penulis Hilman Sueb Editor Wildan Nanda Rahmatullah