PWMU.CO – Segenap Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi bertandang silaturahim ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Yogyakarta, Jumat (2/8/2024). Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, didampingi oleh Muhammad Sayuthi selaku Sekretaris PP dan Ketua PP Agung Danarto menerima dengan terbuka kafilah PCIM Saudi yang dipimpin oleh Hanif Asaduddin selaku ketua. Silaturahim yang dipandu oleh Azaki Khoirudin ini berjalan dengan khidmat namun cair layaknya pertemuan ayahanda dengan anandanya.
Ketua PCIM Saudi mengawali dengan memberikan laporan kinerja lembaga selama kepengurusan termasuk terobosan berani dengan melantik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Luar Negeri di Saudi dengan harapan memfasilitasi kader belia untuk berproses sebelum terjun kejenjang pimpinan cabang.
“Kami berterimakasih atas dukungan dari ayahanda khususnya Prof. Haedar dalam mensukseskan agenda PCIM mulai dari urusan umroh dan haji hingga sosialisasi beasiswa di sekolah Muhammadiyah di Indonesia,” pungkas pemuda asal Kudus tersebut.
Dalam diskusi tersebut M. Affan Basyaib sebagai anggota Dewan Pengawas PCIM Saudi yang cukup berpengalaman belasan tahun di Saudi menambahkan, “PCIM Saudi masih membutuhkan arahan dari ayahanda di PP untuk memoderasi peluang kerjasama antara kampus Muhamadiyah dengan kampus Saudi”.
Mahasiswa S3 King Saud University tersebut menegaskan bahwa banyak peluang program bantuan Kerajaan Saudi baik berbentuk beasiswa hingga hibah penelitian yang dapat dioptimalkan dalam rangka internasionalisasi Muhammadiyah.
Menerima laporan dan “curhatan” PCIM Saudi, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan sambutan, arahan sekaligus penegasan dukungan kepada kader persyarikatan di Arab Saudi untuk memaksimalkan potensi mereka sebagai kader ulama’.
“Kader PCIM Saudi yang mimpi saja pakai bahasa arab, harus mampu mengelaborasi referensi turats dan muta’akhir dengan manhaj Islam berkemajuan ala Muhammadiyah agar perannya semakin besar untuk dakwah,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa setiap kader Muhammadiyah khususnya PCIM Saudi harus menjaga tradisi besar persyarikatan yang sudah dipelopori dari generasi ke generasi terlebih sejak Kyai Dahlan, yang notabene juga didikan Saudi, dengan menjaga nilai kemajuan dan moderasi sebagaimana diulas dalam Risalah Islam Berkemajuan yang berdasar al-Qur’an dan as-Sunnah. (*)
Penulis Himas El Hakim Editor Wildan Nanda Rahmatullah