PWMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang mengadakan pengajian umum rutin dua bulanan di Kampus 2 SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang, Ahad (4/8/2024).
Acara ini menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr KH M Sa’ad Ibrahim MA sebagai penceramah.
Dalam tausiyahnya, Saad Ibrahim menyampaikan beberapa hikmah, di antaranya mengenai etika berorganisasi.
“Ketika berbeda pendapat, wewenang keputusan berada pada ketua umum. Jika ketua umum sudah memutuskan, semua anggota wajib mengikuti,” ujarnya
Lanjutnya, apakah keputusan PP Muhammadiyah selalu benar? Tentu tidak selalu. Jika suatu ketika keputusan PP Muhammadiyah salah, yang menanggung kesalahannya bukan anggota, melainkan ketua umum.
Ia menekankan bahwa keputusan penting harus dikoordinasikan dengan banyak pihak. “Keputusan menerima konsesi lahan tambang adalah keputusan yang tidak sederhana, melainkan melalui pemikiran dan masukan banyak pihak.”
Lebih lanjut, kata Kiai Sa’ad, mengelola tambang, bahkan mengelola negara Indonesia pun, Muhammadiyah siap. Karena Muhammadiyah yakin, setiap amanah pasti disertai pertolongan dari Allah Swt.
“Pengelolaan tambang bertujuan untuk kemaslahatan umat, yaitu warga negara Indonesia,” tambahnya.
Mantan Ketua PWM Jatim ini, kemudian mengutip al-Quran surat al-Baqarah ayat 30, “Dan ketika Allah berfirman kepada malaikat, ‘Sesungguhnya Aku menciptakan khalifah di muka bumi.’ Para malaikat menyela, ‘Bagaimana Engkau akan menciptakan di muka bumi makhluk yang merusak dan menumpahkan darah? Sementara kami selalu bertasbih mensucikan kepada-Mu.’ Allah berkata, ‘Aku lebih mengetahui dari apa yang kalian ketahui.”
Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang berideologi bangsa sehingga tidak ada salahnya jika ikut serta membantu mengelola pertambangan untuk kemakmuran rakyat.
“Teknologi adalah alat untuk membantu kerja manusia berdasarkan ilmu yang dimiliki. Ilmu juga dibutuhkan untuk membantu kegiatan pengelolaan tambang dengan memanfaatkan teknologi yang baik,” katanya.
Sebagai penutup tausiyah, Saad Ibrahim menekankan, “Setelah keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dibuat (pengelolaan tambang), Insya Allah bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang semakin besar.
“Keputusan-keputusan jamaah Muhammadiyah yang tidak setuju dengan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tetap akan digunakan sebagai pertimbangan,” tegasnya. (*)
Penulis Murni Novida Wardany Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan