PWMU.CO – DPD IMM Jawa Timur menyelenggarakan musyawarah daerah (Musyda) ke-XXII yang bertempat di Universitas Muhamadiyah Ponorogo, Jumat-Minggu (2-4/8/2024).
Pembukaan yang berlangsung pada Jumat (2/8/2024) turut dihadiri beberapa tamu undangan ternama pada ajang musyawarah dua tahunan tersebut.
Di antaranya Wagub Jatim periode 2019-2024 Emil Elestianto Dardak BBus MSc PhD, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko SE MM, perwakilan PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi.
Lalu, turut hadir juga Ketua PDM Ponorogo Drs Muh Syafrudin MA, Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) Happy Susanto MA, dan perwakilan DPP IMM M Zaki Mubarak, Muhammad Akmal Ahsan Tahir, dan Cilfan Jaguna.
Kakanda Zaki selaku Sekretaris Jenderal DPP IMM Periode 2023-2025 memperoleh amanah dari panitia Musyda untuk memberikan sambutan pada pembukaan.
Beliau mengawali dengan memberikan apresiasi kepada Pak Tamhid selaku mentor yang berhasil mengorbitkan kader-kader IMM Jatim hingga ke DPP IMM.
Menurutnya, Musyda kali ini jadi yang paling menggembirakan dari sekian titik yang dilewati.
Mengingat besarnya jumlah peserta Musyda kali ini yang mencapai 500 lebih, harapannya Umpo dapat menjadi tuan rumah muktamar mendatang.
Pesan Sekretaris Jenderal DPP IMM
IMM Jatim sudah menjadi salah satu barometer perkaderan, sehingga beliau turut mengajak mas Silvan dan mas Akmal untuk hadir di Musyda tersebut.
“Musyda bukan hanya sekedar ajang perebutan kursi, namun yang lebih substantif yakni evaluasi kepemimpinan.
Evaluasi di periode ini perlu dilakukan agar dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menjalankan periode yang akan datang.
Jadikanlah momentum Musyda yang sakral untuk kita saling berembuk, beradu pikiran untuk dirumuskan di forum Musyda ini.
Tujuannya agar dapat menjadi rekomendasi untuk IMM Jatim ke depannya serta pemerintah provinsi Jawa Timur,” tuturnya.
Tema yang diangkat pada musyawarah daerah kali ini cukup menarik, Ta’awun untuk Jawa Timur.
Jika hanya memahami sebatas tekstual, maka alangkah baiknya jika memaknai secara kontekstual agar dapat menolong kaum mustadzafin.
“Tagline DPP IMM kali ini adalah IMM masa depan, yakni refleksi atas masa lalu, menjalani masa sekarang, dan merencanakan untuk masa depan.
Ketika kita sudah purna dari IMM, kita sudah siap menjalani pengabdian kepada persyarikatan.
Komisariat menjadi titik vital yang nantinya akan menciptakan pimpinan yang ada di pimpinan cabang, DPD hingga DPP,” ungkapnya.
Ia juga berpesan akan pentingnya kehadiran kajian ideologis, kritis, dan berkelanjutan yang perlu dilakukan agar komisariat lebih progresif.
“Semoga pihak yang belum terpilih bisa bersikap legowo dan pihak yang terpilih bisa merangkul agar nantinya terjalin kolaborasi.
Kader IMM harus kuat dan mampu membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.
Penulis Habib Amrullah Editor Zahra Putri Pratiwig