• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Gelitik Cak Nun tentang Pancasila dan Jalan Tol Menuju Surga

Senin 18 September 2017 | 17:23
2 min read
100
SHARES
314
VIEWS
ADVERTISEMENT

Catur Sila (Seri Pancasila 1)

Oleh : Emha Ainun Nadjib

Anak-anak saya yang di SMP dan SMP mulai banyak rewel bertanya tentang Pancasila. Bisa dipastikan saya menjadi gelagapan. Di jaman saya bersekolah dulu tidak pernah memperoleh muatan penjelasan yang matang sehingga nyantol di memori otak saya. Di masa dewasa saya juga tidak punya peluang untuk mengikuti P-4.

Maka wajib saya mencari bahan-bahan dari berbagai sumber untuk menanggapi anak-anak. Saya tidak mau mereka anti-Pancasila, tapi saya juga keberatan kalau dalam kehidupan anak-anak saya Pancasila hanya jargon, lipstik, proforma pergaulan bernegara. Saya takut anak-anak saya terlanjur mengenal nilai tanpa mewujudkannya dalam kehidupan nyata.

baca juga: Cak Nun tentang Balada Wedus: Tersesat, Meski Tidak Ada Urusan dengan Jalan Benar-Sesat

Lebih mengerikan lagi kalau besok-besok anak saya tersangkut dalam arena persabungan kekuasaan politik. Yang karena goal urusannya adalah kalah menang, bukan benar salah atau baik buruk – maka mereka memegang Pancasila di tangannya tidak untuk keindahan nilai dan kebijaksanaan laku kehidupan.

Saya akan masuk neraka kalau anak-anak saya memperlakukan Pancasila untuk kapital kekuasaan, komoditas transaksi pilih memilih, manipulasi identitas, atau mengeksploitasinya untuk menindas lawan-lawan politiknya.

Pancasila adalah jalan tol menuju gerbang sorga, karena Tuhan Yang Maha Esa sendiri yang merentangkan jalan itu sejak awal di Sila Pertama. Kalau sampai gara-gara Pancasila saya malah masuk neraka, saya akan mati nelangsa, dihabisi di neraka dengan hati diaduk duka derita, serta dengan memekik-mekik oleh rasa sakit dan penyesalan sepanjang masa.

Mudah-mudahan neraka menerapkan satuan waktu, sehingga ada batas tertentu untuk berada di sana. Dengan demikian ada harapan untuk pada akhirnya bergabung dengan bangsa Indonesia di sorga yang tak ada batas waktunya. Kholidina fiha abada.

baca juga: Cak Nun tentang Fitnah Ja’dal, Madura, dan Cinta Membabi Buta kepada Indonesia

Kekal plus abadi. Menurut almarhum legenda tinju Muhammad Ali kekekalan itu setara dengan jumlah debu di padang pasir dikalikan seribu tahun. Keabadian mungkin lebih panjang: per-debu bernilai sejuta tahun. Entahlah, besok-besok kita bawa kalkulator untuk menghitung bersama.

Celakanya, sebelum saya menggali bahan-bahan, ketika pertama anak-anak menabrak saya soal Pancasila, entah karena pengaruh Setan atau Iblis atau Dajjjal, yang keluar dari mulut saya adalah: “Catur Sila saja, nggak usah Panca Sila dulu…”

Mampus. Mereka mengejar. Sehingga saya terpaksa memeras pikiran dan menyibak-nyibak akal untuk menjawabnya, seperti mencari sebatang jarum di tengah tumpukan rumput kering, damèn dan alang-alang. “Jangan libatkan Tuhan dulu. Sila pertama simpan dulu”, saya menjawab terbata-bata, “untuk tahap awal cukup belajar jadi manusia saja, dengan pedoman kemanusiaan dan tata nilai kebudayaan”

baca juga: Cak Nun tentang Cucu Garuda dan Inspirasi Berhala Latta-Uzza

Wajah anak-anak saya campuran antara kaget, sedikit paham dan banyak belum paham yang Bapaknya maksudkan. “Belajar dan berlatih jadi manusia. Menghormati kakak kemakhlukannya, yaitu alam.

Kemudian menyayangi adiknya bumi langit, yaitu hewan. Lantas berlatih menghormati sesama manusia, mencintai kemanusiaan, menjaga nyawa sesama, merawat martabat, tidak menyakiti hati mereka, tidak mengambil harta mereka, tidak korupsi, tidak menganiaya, tidak menindas, tidak menang dengan harus mengalahkan lainnya. Belajar menjadi manusia, dengan cara memanusiakan sesama manusia…” (Bersambung).

Tags: Bedhol NegoroCak NunEmha Ainun NadjibEmha Ainun Nadjib QuotesEmha Ainun NajibIslam NusantaraKata Mutiara Cak NunKepemimpinan ala PisangKyai KanjengKyai Kanjeng Emha Ainun NajibPancasilaPemikiran Cak Nun
SendShare40Tweet25Share

Related Posts

Piagam Jakarta Sumber Pancasila

Rabu 22 Juni 2022 | 09:07
5.3k

M Rizal Fadillah Piagam Jakarta Sumber Pancasila oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan....

Bukti Pancasila Sudah Dipraktikkan di Pesantren

Jumat 3 Juni 2022 | 22:48
34

Qais Zauqi menyampaikan amanah pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Bukti Pancasila Sudah Dipraktikkan di...

Cha Guan Sekul

Senin 25 April 2022 | 13:39
98

Daniel Mohammad Rosyid Cha Guan Sekul oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua...

Keakraban yang Hilang karena Buzzer

Jumat 26 November 2021 | 07:57
227

Daniel Mohammad Rosyid Keakraban yang Hilang karena Buzzer oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS...

Mendompleng Hari Pahlawan

Minggu 7 November 2021 | 18:36
183

Daniel Mohammad Rosyid Mendompleng Hari Pahlawan oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS dan Ketua...

Merebut Tafsir Pancasila Diluncurkan Dosen UMM

Selasa 26 Oktober 2021 | 11:08
612

Nurbani Yusuf bersama buku Merebut Tafsir Pancasila. PWMU.CO- Merebut Tafsir Pancasila buku baru yang diluncurkan...

Rindu Adil di Pancasila Kita

Jumat 3 September 2021 | 09:56
237

M. Anwar Djaelani: Rindu Adil di Pancasila Kita (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Rindu Adil di...

Amandemen UUD Sisakan Masalah

Senin 30 Agustus 2021 | 16:59
336

Haedar Nashir dalam pidato kebangsaan disiarkan TVMu. PWMU.CO- Amandemen UUD 1945 menyisakan masalah yang menjadikan...

Haedar Nashir: NKRI Jangan Ditarik ke Kanan dan ke Kiri

Senin 30 Agustus 2021 | 15:02
1.2k

Pidato kebangsaan Muhammadiyah oleh Haedar Nashir. PWMU.CO- Haedar Nashir menyatakan, NKRI jangan ditarik ke kanan...

Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam Madinah

Rabu 18 Agustus 2021 | 09:11
306

Prima Mari Kristanto penulis Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam Madinah Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    9767 shares
    Share 3907 Tweet 2442
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    9861 shares
    Share 3944 Tweet 2465
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    3256 shares
    Share 1302 Tweet 814
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    2718 shares
    Share 1087 Tweet 680
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2574 shares
    Share 1030 Tweet 644
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2784 shares
    Share 1114 Tweet 696
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    581 shares
    Share 232 Tweet 145
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12319 shares
    Share 5636 Tweet 2785
  • Khutbah Idul Adha 2022: Spirit Kurban untuk Membangun Bangsa Berkemajuan

    483 shares
    Share 193 Tweet 121
  • Adakah Tuntunan Puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha, 8 Dzulhijjah?

    5286 shares
    Share 2114 Tweet 1322

Berita Terkini

  • Daftar Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Malang RayaKamis 7 Juli 2022 | 07:39
  • 32 ribu sekolah, dari PAUD hingga SMA/SMK daftar mandiri Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Liputan Syaifulloh, kontributor PWMU.CO.
    32 Ribu Sekolah Daftar Mandiri Implementasi Kurikulum MerdekaKamis 7 Juli 2022 | 06:33
  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55
  • Merawat kerukunan
    Merawat Kerukunan, Nasyiah Bikin Acara IniRabu 6 Juli 2022 | 16:09
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut IndonesiaRabu 6 Juli 2022 | 15:41
  • SDMM Menyandang Sekolah Ramah Anak, Ini Daftar Resmi SRARabu 6 Juli 2022 | 15:00
  • Duta Kosmetik
    Duta Kosmetik Ini Murid SmamdaRabu 6 Juli 2022 | 14:52
  • Inilah Makanan Favorit CJH asal Indonesia di MekahRabu 6 Juli 2022 | 13:34

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In