PWMU.CO – Muhammadiyah Children Center Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MCC PDM) Kota Blitar mengadakan Motivasi Islami Malam Ahad (MOISMAH), di masjid Kemenag Kota Blitar pada Sabtu (03/08/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh pengurus MCC dan motivator Islami drh Sri Widodo, pengasuh MCC dan anak asuh MCC PDM Kota Blitar. Tampak istimewa, acara pada malam tersebut juga dihadiri oleh Ketua MCC PDM Kota BLITAR Bapak Sidharta Jarot Riyadi.
Menurut drh Sri Widodo sebagai pengurus MCC sekaligus Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (LDK PDM) Kota Blitar, diadakannya MOISMAH bertujuan sebagai ajang silahturahim antara anak asuh dan pengurus.
Lebih lanjut ia menambahkan, kegiatan ini diadakan setiap malam Ahad untuk menampung aspirasi dari anak-anak, menerima masukan, keluhan, sekaligus pemberian motivasi dalam melaksanakan ibadah sesuai al Quran dan As Sunnah. Agar menjadi pribadi yang sukses dunia-akhirat.
Acara ini juga bertujuan untuk kaderisasi anak-anak MCC PDM Kota Blitar untuk menjadi muslim yang baik dan kader Muhammadiyah, memiliki kemampuan dasar seorang muslim dalam hidup bersosial di masyarakat seperti: Lancar mengumandangkan adzan sehingga mampu menjadi muadzin, menjadi imam sholat, pembawa acara, membaca al Quran, beserta kultum.
Sehingga harapannya kemampuan tersebut dapat bermanfaat untuk dirinya, keluarga, agama dan negara, ungkap drh.Sri Widodo.
Penyampaian Ketua MCC PDM Kota Blitar
Dalam sambutannya Ketua MCC PDM Kota Blitar tersebut menyampaikan filosofi pohon kelapa yang hidup menjulang tinggi tetapi tetap kuat terkena terpaan angin yang kencang. Padahal batangnya hanya terdiri dari kayu sebesar lidi yang pendek yang saling menyatu sehingga menjadi kuat.
Menurutnya dari pohon kelapa dapat diambil hikmah bagi segenap kader muda Muhammadiyah. Dari kekuatan yang kecil dan lemah akan menjadi kuat bila memiliki dasar agama yang kuat dan berilmu, bila kekuatan tersebut disatukan dan saling bekerja sama akan lebih mudah menghadapi terpaan angin kehidupan di masa depan.
Acara diakhiri Motivasi islami oleh drh Sri Widodo pengurus MCC tersebut menyampaikan kisah Usamah bin Zaid yang berumur masih delapan belas tahun diangkat menjadi panglima perang di perbatasan Syam.
Walaupun banyak sahabat Nabi yang keberatan atas keputusan tersebut, karena sosok Usamah dinilai masih terlalu belia dan masih ada para pembesar muslim yang dianggap lebih cocok dalam posisi tersebut. Namun Nabi tetap kukuh menunjuk Usamah bin Zaid menjadi panglima perang.
Sayangnya Nabi Muhammad SAW wafat sebelum pasukan berangkat berperang. Maka pada kekhalifahan Abu Bakar Ash Shidiq melanjutkan pengiriman pasukan perang dengan panglima perang Usamah bin Zaid melanjutkan apa yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Singkat kisahnya perang tersebut dimenangkan oleh pasukan muslim di bawah komando Panglima Perang Usamah bin Zaid yang masih berumur delapan belas tahun.
Menurut sosok yang akrab disebut Pak Widodo, dari kisah tersebut dapat diambil hikmah bahwa walaupun masih muda karena agamanya bagus. Dengan kemampuannya yang memandai (bukan karena KKN), tetap bisa dipilih menjadi pemimpin seperti yang dilakukan Rasulullah SAW kepada Usamah. Selanjutnya acara ditutup dan diakhiri dengan sholat Isya’ berjama’ah. (*)
Penulis Bima Purwidya Editor Amanat Solikah