PWMU.CO – Ada dua amanat dalam Apel Pagi di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Senin (5/7/2024).
Pembina Apel Pagi, Ichwan Arif SS MHum dalam amanatnya menyampaikan seluruh siswa harus serius dalam dua hal.
“Pertama, untuk seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX sebagai muslim harus benar-benar memegang teguh iman,” ucapnya.
Dia menuturkan, sebagai wujud keimanan tersebut adalah melaksanakan shalat 5 waktu. Namun, yang jadi fokus adalah kita bisa menjalankan shalat dengan tepat waktu. Di sekolah sudah dilaksanakan pembiasaan shalat Dhuha. Shalat Dhuhur dan Ashar juga dilaksanakan secara berjamaah.
“Selanjutnya, anak-anak melaksanakannya di rumah. Nah, saat berada di rumah inilah, anak-anak harus dapat mengaplikasikan pembiasaan yang sudah dilakukan di sekolah. Hal yang menentukan kedispilinan menjalankan shalat adalah kekuatan iman,” jelasnya.
Yang perlu menjadi perhatian serius adalah, tekannya, kemampuan untuk mengendalikan diri. Jangan sampai diri menjadi sibuk dengan media sosial, namun sibukkan diri dengan peningkatan iman.
Hal kedua yang disampaikan adalah bahwa sukses adalah hak semua warga Spemdalas, terutama siswa. “Siswa Spemdalas harus selalu bersemangat dalam meraih kesuksesan. Sukses diraih by design. Maksudnya, sukses itu ditargetkan, diupayakan, dan direncanakan dengan baik,” paparnya.
Yang perlu dipahami adalah, sambungnya, bahwa kesuksesan tidak hanya dalam hal akademik, namun juga berbagai bidang. Spemdalas telah menyiapkan wadah bagi seluruh potensi yang dimiliki anak-anak. Ada olahraga, seni, atau berbagai jenis pengembangan diri yang lain.
“Silakan lejitkan kelebihan dan keterampilan kalian,” ucapnya.
Jika dalam olahraga, lanjutnya, kita harus menyiapkan kesuksesan dengan banyak latihan. Kesuksesan akademik dapat diraih dengan fokus belajar dan latihan soal. Kalian harus mampu memasang target latihan. Misalnya berapa jumlah soal yang harus aku kerjakan per hari atau berapa menit waktu saya berlari dalam sehari.
Seperti anak-anak ketahui, kontingen olahraga kita saat ini sedang berjuang di ajang Olimpiade Paris. Tentunya mereka telah mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Mereka telah memiliki target perolehan emas, mereka sudah latihan dengan keras, serta menyiapkan mental dan karakter juara.
“Anak-anak, kekuatan karakter mencerminkan kekuatan iman. Anak-anak yang memiliki kekuatan iman akan memiliki karakter terbaik. Dalam kehidupan nyata, karakter tersebut nampak dalam hubungan pribadi dengan Allah sebagai Sang Pencipta. Sekaligus hubungan pribadi dengan orang lain,” katanya.
Untuk itu, tekannya, karakter anak-anak akan menentukan setiap diri mereka agar dapat berjuang mendapatkan prestasi terbaik. Dalam kaitan ini, tentunya, kekuatan iman adalah fokus utama. (*)
Penulis Fitri Wulandari Editor Wildan Nanda Rahmatullah