PWMU.CO – Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pedoman Masjid dan Mushola secara daring melalui YouTube Majelis Tabligh PP Muhammadiyah pada Rabu (7/8/2024) malam.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal Lc MSi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.200 masjid Muhammadiyah yang terdata.
“Jika kita mengasumsikan setiap 10 masjid memerlukan satu mubaligh berkualitas sebagai rujukan, maka kita membutuhkan 120 mubaligh profesional. Untuk mengatasi kekurangan ini, kita memerlukan 360 mubaligh jika setiap 10 masjid diampu oleh tiga mubaligh,” jelas Fathurrahman.
Beliau juga menekankan pentingnya menghasilkan 120 mubaligh berkualitas setiap tahun, yang berarti kita harus melahirkan 12 mubaligh setiap bulan.
Fathurrahman menegaskan, “Tidak cukup hanya memiliki masjid yang banyak dan lengkap secara infrastruktur tanpa mubaligh yang berkualitas.”
Majelis Tabligh akan mengambil langkah-langkah protektif terhadap masjid dari berbagai macam infiltrasi.
Fathurrahman menyatakan bahwa kajian-kajian yang berjalan baik dan pelayanan kepada masyarakat akan dipastikan tetap berjalan dengan baik. “Masjid Muhammadiyah harus dikelola secara profesional dan taktis,” tambahnya.
Fathurrahman juga mengungkapkan rencana untuk menyediakan fasilitas bagi mubaligh yang ingin tinggal di masjid dan bertugas menghidupi masjid.
Menurutnya, jika mubaligh bekerja secara sampingan, hasilnya juga akan sampingan. Kita perlu mengelola masjid secara profesional seperti kampus dan sekolah,” tegasnya.
Majelis Tabligh juga berencana menyusun kurikulum dan silabus dakwah yang komprehensif. “Kurikulum dakwah kita harus menjadi prioritas, baik di bidang akidah, ibadah, akhlak, maupun muamalah,” kata Fathurrahman.
Pentingnya Kolaborasi
Ia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara majelis dan lembaga, baik di tingkat pusat maupun cabang. “Kita harus bekerja sama dalam melaksanakan pedoman ini,” ujarnya.
Selain itu, Majelis Tabligh akan melaksanakan program inkubasi kader mubaligh, termasuk mengirimkan mubaligh ke luar negeri untuk pendidikan lanjutan. “Inkubasi kader ini harus melibatkan seluruh tingkat organisasi Muhammadiyah,” kata Fathurrahman.
Di akhir sambutannya, Fathurrahman berharap dalam tiga tahun ke depan, Muhammadiyah bisa mencetak 360 dai berkualitas yang menjadi referensi bagi 10 masjid. “Kita berazam untuk mencapai tujuan ini bersama-sama,” tutupnya.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan masjid dan mushola Muhammadiyah di seluruh Indonesia, serta memastikan masjid menjadi pusat dakwah, peradaban, dan solusi berbagai masalah umat.
Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan