PWMU.CO – SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) wadahi minat siswa untuk belajar jurnalistik melalui pelatihan menulis berita, Rabu (7/8/2024).
Pelatihan ini menjadi bagian dari program literasi sekolah yang bertajuk Aorta (Ayo dolan ke perpustakaan).
Program Aorta ini bertempat di Perpustakaan KH Ahmad Dahlan SD Mugres Kampus A, Jalan KH Kholil 90, Gresik, Jawa Timur.
Program yang dijadwalkan dua minggu sekali ini mengadakan pertemuan perdananya dengan mengusung tema trik mudah menulis berita.
Acara pelatihan dipandu oleh Venna Yulia Rahmawati SPd, seorang guru sekaligus anggota tim jurnalis SD Mugres.
Sebanyak 14 siswa pilihan yang tergabung dalam klub literasi dan ekstrakurikuler jurnalistik dari kelas 4, 5, dan 6 mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
Pelatihan dimulai dengan penjelasan mengenai struktur dasar berita yang mencakup unsur-unsur 5W + 1H, What, Who, When, Where, Why, dan How.
Venna menjelaskan bahwa penguasaan struktur ini merupakan fondasi penting dalam penulisan berita yang efektif dan informatif.
Setelah mendapatkan pemahaman teori, para peserta diajak untuk menganalisis berita yang sudah ada.
Dengan bimbingan Venna, mereka mencoba mengidentifikasi dan memahami bagaimana 5W + 1H diwujudkan dalam contoh-contoh berita.
Langkah ini bertujuan untuk memberi siswa gambaran praktis tentang bagaimana berita disusun.
Pada sesi berikutnya, para siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan penulisan berita menggunakan kartu draf yang telah disiapkan.
Setiap peserta diminta menulis berita sederhana berdasarkan informasi yang didapat.
Tujuan Aorta
Kepada kontributor PWMU.CO, Venna menjelaskan bahwa tujuan utama dari program Aorta adalah untuk meningkatkan minat baca dan tulis siswa, sekaligus mengembangkan kemampuan literasi mereka, khususnya dalam bidang jurnalistik.
Venna menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam menulis dan mengasah kemampuan mereka dalam menyusun informasi menjadi berita yang menarik dan berbobot.
“Saya berharap setelah pelatihan ini, anak-anak tidak hanya lebih paham cara menulis berita, tetapi juga memiliki rasa percaya diri untuk mengeksplorasi berbagai topik yang menarik di sekitar mereka,” ujar Venna.
Ia juga menekankan sejatinya kemampuan jurnalistik tidak hanya penting dalam ekstrakurikuler.
Namun, juga sangat bermanfaat bagi pengembangan keterampilan berpikir dan komunikasi siswa secara umum.
“Pertemuan selanjutnya dari program Aorta diharapkan dapat menghadirkan topik yang lebih beragam dan menarik, sehingga semakin banyak siswa yang termotivasi untuk ikut serta,” tutup Venna.
Penulis Tarisa Az Zahra Ramadhani dan Nathifa Aufa Sabrina Editor Zahra Putri Pratiwig