PWMU.CO – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79, SD Muhammadiyah 18 Surabaya kembali menggelar acara yang unik dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini, komite sekolah mengadakan lomba memasak dengan peserta yang tak biasa yaitu bapak-bapak perwakilan dari orang tua wali murid, guru, dan karyawan sekolah.
Lomba memasak ini berlangsung pada Sabtu (10/8/2024) di halaman SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Mengusung tema “Merdeka Sepenuh Hati”, lomba ini bertujuan untuk memaknai kemerdekaan dengan penuh syukur, kebahagiaan, dan rasa lapang kepada Allah Swt.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi semua peserta, khususnya para bapak-bapak,” ujar Baroroh Berlian Novantika SPd, Kepala SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Keunikan dari lomba memasak ini terletak pada atribut yang digunakan para peserta. Selain berpartisipasi dalam memasak, para bapak-bapak juga mengenakan sarung sebagai salah satu atribut pelengkap.
Tidak hanya itu, mereka juga tampil dengan kostum yang kreatif, mulai dari kostum ala koki hingga baju adat Jawa Tengah, yang menambah keseruan acara.
Kegiatan dimulai dengan senam bersama yang diikuti oleh seluruh guru, karyawan, komite, siswa, dan peserta lomba. Suasana semakin meriah dengan adanya pembagian doorprize sebelum lomba dimulai.
Keseruan semakin terlihat ketika perlombaan memasak dimulai. Para peserta tampak cekatan dalam memilih bahan-bahan untuk membuat nasi goreng yang telah disediakan oleh panitia.
“Kami menyediakan berbagai bahan seperti minyak goreng, garam, sayuran, telur, sosis, bawang merah, bawang putih, dan seledri, yang semuanya tersedia di samping area lomba,” jelas Nadya Bahalwan, Ketua Komite SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Saat lomba mendekati akhir, ketegangan semakin terasa. Para peserta berlomba-lomba menyelesaikan masakan mereka sebelum waktu habis. Meskipun suasana semakin tegang, semua peserta berhasil menyelesaikan tantangan tepat waktu.
H. Hulandi, perwakilan dari wali murid kelas III yang turut serta dalam lomba, menyampaikan pengalamannya dengan antusias.
“Lomba memasak nasi goreng ini sangat seru dan penuh semangat. Alhamdulillah, bisa ikut merasakan keseruan bersama bapak-bapak lainnya yang kompak dan heboh,” ujarnya.
Penilaian dalam lomba ini didasarkan pada empat kriteria utama: rasa, kreativitas dalam penyajian, kebersihan, dan ketepatan waktu. Para peserta berkompetisi dengan semangat tinggi, menunjukkan keahlian dan kreativitas mereka dalam memasak.
Penulis Mitha Rizky Rachmawati Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan