PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, secara resmi meluncurkan produk beras Sang Surya yang berlangsung pada Sabtu (10/08/2024).
Acara ini digelar di halaman SMP Muhammadiyah 7 Blimbing dan bertepatan dengan kajian bulanan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) dan Pimpinan Ranting Nasyi’atul ‘Aisyiyah (PRNA) Blimbing.
Peluncuran beras Sang Surya ini melibatkan seluruh Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah di Blimbing, termasuk PRA, PRNA, PRM, PRPM, PR IPM, dan Lazismu Blimbing.
Produk beras Sang Surya merupakan langkah pertama dalam jihad ekonomi yang diinisiasi oleh Muhammadiyah Blimbing. Tujuan dari peluncuran ini adalah untuk mengembangkan perekonomian dalam persyarikatan sekaligus memberikan manfaat bagi umat.
Ketua Majelis Ekonomi PRM Blimbing Drs Koharsono, dalam sambutannya mengajak seluruh warga Muhammadiyah, khususnya ibu-ibu ‘Aisyiyah, untuk mendukung dan membeli produk beras Sang Surya sebagai bentuk nyata semangat jihad ekonomi.
“Saya mengajak ibu-ibu ‘Aisyiyah untuk bekerja sama dan mendukung dengan membeli beras Sang Surya. Ini adalah wujud dari semangat jihad ekonomi kita. Jika bukan warga Muhammadiyah yang mendukung, siapa lagi?” tuturnya.
Seluruh Ortom di Blimbing berperan aktif dalam setiap tahap jihad ekonomi ini, mulai dari produksi hingga pemasaran beras Sang Surya.
Selain itu, Mohammad Fikriansyah, perwakilan dari PRPM Blimbing, juga menekankan pentingnya jihad ekonomi dalam persyarikatan.
“Persyarikatan Muhammadiyah ini dibentuk untuk menyampaikan dakwah sesuai dengan sektornya masing-masing. Jihad ekonomi ini adalah bentuk dakwah dalam sektor ekonomi. Keuntungan dari produk ini nantinya akan dibagi rata untuk operasional dakwah di setiap Ortom,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi atas keberlanjutan gerakan ‘Aisyiyah di Blimbing yang tetap masif hingga saat ini.
Fikriansyah berharap kepada warga Muhammadiyah Blimbing, “semoga ini menjadi langkah awal jihad ekonomi kita. Sebagai warga Muhammadiyah, kita harus mendukung produk kita sendiri. Jika ada produk Muhammadiyah, mengapa harus memilih produk lain? Harapannya, kita bisa maju bersama dan menebar kebermanfaatan yang lebih besar,” pungkasnya. (*)
Penulis Vina Indriani Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan