PWMU.CO – Sekolah Muhammadiyah Boarding School Trenggalek (MBS Trenggalek) kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Lomba Gerak Jalan tingkat Kabupaten Trenggalek, selasa (13/08/2024). Di bawah bimbingan pelatih Muhammad Alfian Safroni, yang mengikuti gerak jalan terdiri dari 6 pleton, yaitu 3 pleton putra dan 3 pleton putri.
Pleton putra terdiri dari 2 pleton SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek dan 1 pleton dari MA Muhammadiyah Trenggalek. Berkat kerja keras dan semangat tinggi, Pleton putra dari SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek meraih juara 1 pada tingkat SMP/MTs, sementara pleton putra dari MA Muhammadiyah Trenggalek membawa pulang juara 2 pada tingkat SMA/SMK/MA.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan semangat juang tinggi yang ditunjukkan oleh para santri selama masa persiapan. Pelatih gerak jalan yang juga merupakan pembina di MBS Trenggalek Muhammad Alfian Safroni, berbagi cerita tentang suka duka selama melatih para santri dalam dua pekan terakhir.
“Dalam dua pekan ini, kami harus berlatih secara intensif meskipun tidak setiap hari karena keterbatasan waktu. Tahun ini agak lebih berat karena saya harus melatih enam pleton sekaligus, 3 pleton putra dan 3 pleton putri. Namun dengan kerja keras dan semangat luar biasa dari anak-anak, tujuan kita untuk meraih juara bisa tercapai,” ujar Alfian.
Pelton-pelton yang dilatih oleh Alfian terdiri dari tiga pelton tingkat SMP dan tiga pelton tingkat SMA/MA, dengan total 51 anak. Meski cuaca panas dan intensitas latihan yang cukup tinggi, semangat para santri tidak pernah surut. Bahkan, bagi pelton dari MA dan kelas 2 SMP yang baru pertama kali ikut serta, latihan dasar harus dimulai dari nol.
“Motivasi utama kami adalah ingin menjadikan MBS Trenggalek lebih dikenal dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain di Trenggalek. Kami selalu menyampaikan kepada anak-anak, bahwa kita harus harumkan nama MBS dengan meraih juara. Alhamdulillah, mereka bisa membuktikannya,” tambah Alfian.
Latihan dilakukan di berbagai tempat, termasuk di halaman sekolah, jalan sekitar, dan lapangan, baik di pagi hari setelah pembiasaan tahfidz maupun di sore hari. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, terutama bagi pelton debutan, mereka berhasil menunjukkan penampilan terbaik mereka.
Alfian berharap, prestasi ini bisa menjadi pijakan bagi para santri untuk terus meningkatkan kemampuan mereka.
“Tetap rendah hati, terus belajar, dan jangan pernah berpuas diri. Itu pesan saya untuk mereka,” tutup Alfian.
Dengan pencapaian ini, MBS Trenggalek sekali lagi membuktikan bahwa pendidikan di pesantren tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan agama, tetapi juga mampu berprestasi di berbagai bidang lainnya. (*)
Penulis Candra Dwi Aprida Editor Amanat Solikah