PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menunjukkan komitmen kuat dalam melaksanakan program perkaderan bagi sivitas akademika, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan.
Dalam Persyarikatan Muhammadiyah, pengkaderan merupakan proses yang sistematis dan terstruktur, melalui berbagai tahapan seperti Baitul Arqom, Darul Arqom, Leadership Management Training (LMT), dan Capacity Building, yang dirancang sesuai dengan peran dan kebutuhan peserta.
Sejak masa kepemimpinan Rektor (alm) Eko Budi Leksono ST MT, pada tahun 2020, UMG telah berkomitmen penuh untuk menjalankan program pengkaderan ini.
Komitmen tersebut terus dilanjutkan oleh Rektor saat ini, Nadhirotul Laily SPsi MPsi Psikolog PhD. Hingga Agustus 2024, UMG telah sukses melaksanakan Baitul Arqom hingga Batch V, menegaskan keseriusan universitas dalam membangun kader-kader yang berkarakter Muhammadiyah.
Pada tahun ini, Baitul Arqom Batch V diselenggarakan oleh Biro Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UMG bekerja sama dengan Majelis Pengkaderan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Jawa Timur.
Acara ini berlangsung pada tanggal 15-16 Agustus 2024 di Arayanna Hotel dan Resort Trawas, mengusung tema “Menghadirkan Layanan Prima Sebagai Ibadah dalam Bekerja.” Sebanyak 34 peserta dari tenaga kependidikan di berbagai fakultas, direktorat, dan biro di lingkungan UMG turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Wakil Rektor 3 UMG, Suwarno, yang membidangi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, hadir dalam pembukaan acara Baitul Arqom. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memastikan tenaga kependidikan memiliki orientasi ibadah dalam setiap aktivitas kerja dan dakwah, sesuai dengan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Tidak semua tenaga kependidikan berasal dari keluarga Muhammadiyah, oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting untuk mengarahkan mereka agar beribadah sesuai dengan Tarjih Muhammadiyah dan bekerja sesuai dengan tujuan Persyarikatan,” ujar Suwarno.
Ia juga menambahkan bahwa kebiasaan berjamaah dan berinfaq menjadi bagian penting dari hasil Baitul Arqom. “Sanggup ya, untuk berjamaah. Sanggup tidak kalau gajinya dipotong infaq untuk dihimpun oleh KL Lazismu UMG?” tanya Suwarno kepada peserta.
Rektor UMG, Nadhirotul Laily, membuka acara dengan menekankan bahwa peserta yang hadir telah dipastikan memiliki kesehatan mental dan spiritual yang baik.
Di hadapan peserta, ia menegaskan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) didirikan sebagai media untuk menyebarkan ideologi Muhammadiyah.
“Anda semua harus menjadi pribadi yang mencerminkan ideologi Muhammadiyah melalui pikiran, sikap, dan tindakan. Jangan sampai ‘Wadah Konghuan isi Nggrinang‘,” katanya, mengutip pernyataan Sekretaris PP Muhammadiyah, Prof. Mukti.
Rektor juga mengingatkan pentingnya konsistensi dalam beribadah dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah, terutama bagi mereka yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah. “Gak bahaya ta?” tekannya dengan suara yang lebih tegas.
Setelah membuka acara, Rektor menyerahkan peserta kepada MPKSDI PWM Jatim untuk melanjutkan kegiatan Baitul Arqom.
Penulis Kholid Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan