PWMU.CO – Kostum tema buah-buahan yang dikenakan 18 siswa kelas 1 MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka) pada parade kostum Pawai Kemerdekaan peringatan HUT ke-79 RI membuat orang yang menonton gemas, Kamis (15/8/2024).
Bagaimana tidak, mereka mengenakan kostum beraneka ragam buah dengan warna yang cerah dan wajah mereka tampak lucu-lucu menggemaskan.
Acara yang diselenggarakan oleh Mimdaka, Ikatan Wali Murid (Ikwam), Kelompok Bermain (KB) dan TK Aisyiyah 14 Karangrejo ini, semua peserta mengenakan kostum yang berbeda-beda dengan tema Nusantara Baru Indonesia Maju.
Wali kelas 1 Mimdaka, Musyrifah SAg mengatakan tema baju ini ditentukan koordinator kelas(korlas) masing-masing.
“Saya hanya memberikan support, dukungan dan semangat agar semua wali siswa mempersiapkan untuk putra putrinya,” ujarnya.
Musyrifah senang, kerja sama wali siswa luar biasa. “Saya ucapkan terima kasih untuk ayah bunda siswa kelas 1 yang sangat mendukung kegiatan ini,” ucap ibu lima anak ini.
Menurut wanita kelahiran Sidayu Gresik ini, persiapan baju tema buah sudah sejak diumumkan di awal bulan Agustus 2024.
“Ada yang antusias untuk membuat sendiri, ada yang cukup membeli langsung secara online,” tuturnya.
Namun bagi Musyrifah tidak menjadi halangan bagi wali siswa untuk menyiapkan yang terbaik bagi putra putrinya.
“Alhamdulillah, acara berlangsung meriah dan tertib. Bagi kelas yang lain siswa memakai kostum adat istiadat, Shaun The Sheep, baju fauna, suku Dayak dan daur ulang,” tuturnya.
Dia menerangkan tema kostum buah yang diusung oleh koodinator kelas 1 antara lain ada nanas, belimbing, kiwi, semangka, jeruk, pisang, anggur dan masih banyak lagi.
“Anak-anak senang mengenakan kostum mereka, berwarna warni tampak lebih bagus karena ada tambahan aksesoris pada topi, bros dan kacamata hitam,” terangnya.
Semua siswa kelas 1 tampak senang dan bahagia dengan kostum menarik mereka, bahkan ada yang gemas.
“Lucu sekali bajunya, bagus, keren, wajahnya imut-imut, bikin gemas,” ujar salah satu penonton.
Siswa kelas 1 tampak dengan senyumnya yang menawan, ceria tanpa beban, sambil berjalan dan bernyanyi lagu kemerdekaan. Dalam perjalanan menyusuri jalan Desa Karangrejo, Musyrifah yang saat itu sebagai MC dalam pawai bertanya. “Siapa yang suka makan buah?”
Secara spontan semua siswa kelas 1 menjawab suka sambil melompat kegirangan. “Harapannya, semoga anak-anak semakin suka makan buah, karena buah adalah makanan yang menyegarkan dan menyehatkan,” harapnya.
Hasil Karya Orang Tua
Wali siswa kelas 1 dari Desa Banyuwangi, Manyar, Nike Rizkillah menyampaikan rasa senangnya saat Zahratun Nufus Ramadhani putrinya mendapat tugas memakai kostum buah.
“Saya segera membeli bahan-bahan yang dibutuhkan, kain flanel warna merah, hijau dan kuning serta benang jahit,” ujarnya.
Menurut Nike, sapaan akrabnya, putrinya mendapat tugas kostum buah stroberi. “Setelah saya buat rangkanya kemudian saya coba rekatkan sedikit demi sedikit kain flanelnya,” jelasnya.
Sementara itu, tambahnya, untuk hiasan kepala, saya buat dari kain flanel ditambah bando dan aksesoris pita.
“Hanya butuh waktu dua hari untuk membuat sampai finish, sambil bekerja saya kerjakan kalau lagi santai saja,” ungkap ibu satu anak ini.
Nike mengatakan untuk tingkat kesulitannya pada sulam benangnya.
“Butuh waktu agak lama karena disulam dengan tangan,” tuturnya.
“Alhamdulillah setelah jadi, terlihat bagus dan menarik, Zahra sangat suka,” ungkap wanita kelahiran Gresik ini.
Keseruan juga dialami Ana Meilia Nova Rita SPsi, wali siswa kelas 1, Azriel Rafizqy Putra Waiketas.
Ibu tiga anak ini juga butuh waktu dua hari dua malam. “Sebenarnya tidak sulit hanya butuh waktu untuk ketelatenan menempel kain kecil-kecil sebagai aksesoris kulit dan duri nanasnya, kebetulan anak saya mendapat tugas kostum buah nanas,” jelasnya.
Menurutnya, dia harus menggunting dan menempel satu-satu kain flanelnya lalu menghias pada ujungnya dengan krayon agar tampak gambar durinya.
“Untuk aksesoris kepalanya, saya siapkan beberapa karton yang sudah saya potong kemudian dilapisi flanel warna hijau,” terangnya.
Ana (panggilan akrabnya) menyatakan bahwa dia senang dan mendapat pengalaman luar biasa dengan proses tersebut.
“Alhamdulillah bisa menyiapkan kostum untuk anak saya agar dia tampil bangga dan ceria bersama teman-temannya,” tutur Ana (panggilan akrabnya). (*)
Penulis Musyrifah Editor Wildan Nanda Rahmatullah