PWMU.CO – Pagi ini, Ahad (18/8/2024) keluarga besar SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik sedang diselimuti duka mendalam.
Siswa kelas I Lion, Mauza Hamka Firmansyah, yang baru menjalani 15 hari masa sekolahnya sebelum jatuh sakit, akhirnya harus berpulang menghadap Sang Khalik.
Ajeng Putri Dwi Rohma SPd, pendamping guru kelas I Lion, mengingat betul keceriaan dan kelucuan Hamka. Mawas diri, penuh semangat, dan senyum manis yang tak pernah lekang dari wajahnya.
“Dia anak yang manis sekali, selalu penuh tawa,” kenang Ajeng. “Saya masih ingat betul saat dia membawa kura-kura kecil ke sekolah. Itu menjadi momen yang tidak akan saya lupakan, karena betapa ceria dan antusiasnya dia menunjukkan kepada saya dan teman-temannya,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Di dalam kelas, kenangan tentang Hamka masih tersimpan rapi. Guru kelas I Lion, Ida Poerwaningrum SPd bercerita, di loker kelas masih terdapat gambar-gambar yang dibuat oleh Hamka. Gambarnya selalu bertema kereta api, sebuah hobi yang ia cintai.
“Gambar-gambar kereta api yang dibuat Hamka tetap kami simpan. Kami tidak akan pernah melupakannya,” ujar Ida, terisak.
Jumat terakhir Hamka di sekolah, ia masih sempat mengikuti ekstrakurikuler. “Saat menggambar bebas, Hamka menggambar dan menuliskan Mama Hamka, Papa Hamka, lalu ada simbol love. Ia sangat menyayangi kedua orang tuanya,” ungkap Ida.
Ibu Hamka, Resti Saadatun Nafisah menceritakan, di rumah, Hamka sering merakit kereta api dari kardus. Kepergian Hamka yang begitu cepat membawa duka yang mendalam bagi semua yang mengenalnya.
Hamka dikenal sebagai anak yang energik dan penuh imajinasi. Hari-hari di sekolah menjadi lebih hidup dengan kehadirannya. Namun, kebahagiaan yang singkat itu harus terhenti karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Duka mendalam juga dirasakan teman-teman Hamka yang masih tidak menyangka, mereka tidak akan melihat temannya lagi. Setiap sudut kelas menyimpan kenangan detak langkah kecil Hamka yang selalu antusias mengikuti pembelajaran.
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. “Kami hanya bisa berdoa agar Hamka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk melewati masa sulit ini,” ucapnya.
Berita ini, lanjut Ria Pusvita Sari, menjadi pengingat betapa berharganya setiap momen yang kita miliki bersama orang-orang yang kita cintai. “Khususnya dengan anak-anak yang selalu membawa kebahagiaan dalam hidup kita,” ungkapnya.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun (*)
Penulis Ria Pusvita Sari Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan