PWMU.CO – Semarak Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia (HUT ke-79 RI) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), (17/8/2024).
Beragam kegiatan menarik disuguhkan, mulai dari lomba serta hingga berbagai doorpize.
Abdurrohman Muzakki MPd, ketua panitia menjelaskan bahwa, selain tujuan utama untuk memeriahkan HUT ke-79 RI.
Ia menjelaskan bahwa semarak Lomba Agustusan ini menjadi wadah untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan memperkuat sinergi antar keluarga besar UMM. Perlombaan yang diadakan ada sekitar 13 jenis dengan total doorprize dan hadiah yang dipersiapkan mencapai puluhan juta rupiah.
Salah satu lomba yang menarik perhatian adalah lomba kostum yang diadakan pada saat upacara. Mengusung tema nusantara dan nasionalitas. Upacara kemerdekaan semakin berkesan meriah dengan kostum-kostum budaya, adat, hingga profesi yang dikenakan oleh para peserta upacara.
“Alhamdulillah, Semarak Lomba Agustusan kali ini disambut meriah dan antusias oleh teman-teman peserta dari seluruh keluarga besar sivitas akademika UMM. Dengan adanya momentum HUT dan semarak lomba ini, saya berharap keluarga besar UMM semakin kompak, sehingga output semangat bekerja kita juga semakin positif,” ungkapnya.
Disisi lain, Fadjar Ramdhani Setyawan SH MH, koordinator acara menambahkan bahwa, dengan kegiatan ini diharapkan memberikan nilai positif bagi masyarakat khususnya warga kampus putih. Selain itu, UMM juga merangkul berbagai pedagang kaki lima. Mereka secara khusus diundang untuk memberikan jamuan sarapan kepada seluruh peserta.
“Kami ini juga sengaja undang beberapa PKL dan warung makan untuk hadir langsung disini menyiapkan makanan. Ada belasan PKL yang mereka menyiapkan makanan ringan hingga berat dengan total lebih dari 3000 porsi. Itu juga kami lakukan sekaligus untuk membantu roda perekonomian pelaku usaha di sekitar kampus,” jelasnya.
Selain itu, salah satu peserta sekaligus pemenang lomba kostum dengan kategori adat dari Fakultas Kedokteran UMM mengaku sangat menikmati semarak Agustusan kali ini. Putri sapaan akrabnya bersama rekan-rekannya memilih memakasi kostum adat daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya, di momentum yang sangat spesial dirayakan setahun sekali, patutnya sebagai rakyat Indonesia mencerminkan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Salah satunya dengan lomba kostum kebudayaan dan adat, serta profesi yang ada di nusantara.
“Saya harap pesta kostum seperti ini kedepannya tetap dilestarikan, agar kita sesama warga Indonesia bisa mengenal kebudayaan, profesi dan adat istiadat lain yang tersebar di tanah air,” ungkapnya. (*)
Penulis Hassan Al Wildan Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun