PWMU.CO – Ngaji Alquran bersama teman sekampung itu sudah biasa. Tapi ngaji antarbangsa dalam satu halaqah?
Itulah yang terjadi di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Seperti yang dialami PWMU.CO, Rabu (20/9) sore.
Selain ada beberapa ‘santri’ dari Indonesia, jamaah yang ikut ngaji bersama Syekh Sa’dullah Khon sore itu ada dari India, Pakistan, Bangladesh, Nigeria, Turki, dan Malaysia.
Di Masjid Nabawi, setiap sore setelah shalat Asar memang ada banyak kelompok kecil (halaqah), yang dipimpin oleh seorang syekh sebagai muallim (guru). Adapun para santrinya adalah para jamaah haji dari berbagai negara. Siapa saja bisa mengikuti kegiatan yang dinamakan Quran Teaching for Visitors atau Halaqatul Zuwar ini.
Selan Syekh Sa’dullah Khon, masih banyak syekh lain yang membuat halaqah-halaqah yang beranggotakan 10-15 orang.
Para syekh itu mengajarkan bagaimana cara membaca Alquran yang benar. Di kelompok yang saya ikuti misalnya, kami diajak membaca surat Alfatihah, Al-ikhlas, Alfalaq, Annas, Alkafirun, Allahab, Annasrh, dan Alkautsar.
Mula-mula syekh membacakan surat-surat tersebut, mulai dari Alfatihah. Satu per satu ayat dibaca. Kemudian kami diminta menirukan. Setelah itu baru satu per satu santri disuruh membaca.
Dari kegiatan seperti ini saya tahu bahwa ternyata bacaan santri antarbangsa itu belum sempurna. Hampir setiap bacaan santri mendapat koreksi dari syekh.
Kami seperti menjadi santri Taman Pendidikan Alquran (TPA). Bukan hanya dicek bacaan, kami pun diabsen. “Masmuk? Min Aina?” begitu syekh mengabsen satu persatu sambil menulis nama dan asal negara dalam sebuah format yang sudah disiapkan.
Selain halaqah orang dewasa, setiap habis Asar hingga maghrib Masjid Nabawi juga diramaikan oleh halaqah anak-anak. Merekah adalah halaqah tahfidz (hafalan Alquran). Kalau ini tentu, anak-anak orang Madinah. Bukan jamaah haji.
Yang juga menarik perhatian jamaah haji adalah adanya kajian-kajian dibimbing oleh para syekh senior. Semacam ceramah yang mengangkat tema tertentu. Uniknya, untuk jamaah haji Indonesia disipakan juga ustdaz yang berasal dari Indonesia, seperti Ustad Abdullah Roy yang mengasuh kajian bakda Asar dan Ustadz Firanda dengan jadwal bakda Maghrib dan Isyak. Kajian dengan ustadz dari Indonesia ini termasuk terbanyak pesertanya.
Dengan kegiatan-kegiatan itu, setidaknya jamaah betah di masjid. Menunggu waktu shalat sambil mendapatkan ilmu. (Mohammad Nurfatoni)