PWMU.CO – Pelaksanaan upacara bendera SMA Muhammadiyah (SMA Muha) Genteng Banyuwangi dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI, Sabtu (17/8/2024) bertempat di halaman sekolah. Pembina upacara kali ini mengenakan baju veteran lengkap dengan peci kebesaran veteran.
Awalnya para dewan guru, karyawan dan peserta didik merasa heran kok pakaian pembina upacaranya memakai pakaian asing karena generasi saat ini sebagian tidak begitu mengenal apa itu veteran, meraka baru paham saat pembina memberikan penjelasan.
Bercerita Sejarah Veteran
Pembina upacara menyambut HUT ke-79 RI di sekolah adalah Abdul Muntholib, salah satu guru di SMA Muha.
Dalam amanatnya, dia menyampaikan permohonan maafnya terkait pakaian yang mungkin nampak asing bagi para peserta upacara.
“Ini adalah pakaian veteran RI, veteran adalah golongan masyarakat bukan TNI yang pernah berjuang dalam kesatuan bersenjata resmi (laskar) dan diakui pemerintah. Veteran mulai dikenal masyarakat sejak Belanda mau menjajah Indonesia kembali yang kita kenal agresi tahun 1947-1948. Sebelumnya, veteran sudah ada sejak penjajahan Jepang saat, itu dikenal dengan laskar Mujahidin (Hizbullah) sebagai Panglima Laskar KH. Abdul Wahab Chasbullah,” jelas Abdul Muntholib panjang lebar.
“Almarhum bapak saya adalah salah satu anggota veteran tersebut, jadi kenapa hari ini saya memakai pakaian seperti ini itulah alasannya,” lanjutnya.
Pelaksanaan upacara di SMA Muha dilaksanakan tepat pukul 07.00 Wib sesuai nota Dinas Kacabdin Banyuwangi setiap sekolah wajib melaksanakan upacara menyambut HUT ke-79 RI di sekolah masing-masing meskipun sudah ada undangan dari kecamatannya.
Untuk siswa SMA Muha kelas XII, mereka mengikuti upacara penaikan bendera pukul 10.00 Wib dan penurunan pukul 15.00 Wib di RTH Maron Genteng bersama Forpimka.
Untuk siswa kelas XI, mereka melaksanakan upacara di sekolah. Sedangkan siswa kelas X beristirahat di rumah karena Jumat (16/8/2024) baru melaksanakan gerak jalan tingkat desa. Tepat pukul 09.00 Wib, pelaksanaan upacara di halaman SMA Muha usai. Setelah istirahat dan foto Bersama, para peserta didik diperkenankan pulang ke rumah masing-masing. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Wildan Nanda Rahmatullah