PWMU.CO – Langit cerah menyelimuti kampus 1 SD Muhammadiyah 1&2 Taman (SD Mumtaz ) di Jl Raya Bebekan No 269, Taman, saat ribuan hati bersatu dalam semangat kebangsaan yang menggelora. Di tengah aroma tanah yang baru saja terjaga oleh embun pagi, 600 siswa dari kelas 4, 5, dan 6, serta 185 guru dan karyawan SD Mumtaz, dengan bangga mengenakan seragam Hizbul Wathan, sebuah simbol kebesaran dan semangat pembela tanah air yang melekat kuat pada Muhammadiyah, Sabtu (17/8/2024),
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia ini menjadi momen penting bagi seluruh warga sekolah. Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, para siswa terpilih dari kelas 5 dan 6 dipercaya sebagai petugas upacara. Salah satunya adalah Muhammad Darwis Al Farizi, siswa kelas 6D, yang menjadi Pemimpin Upacara. Dengan langkah tegap dan suara lantang, Darwis memimpin jalannya upacara, meski sempat grogi.
“Saya sempat merasa gugup sebelum bertugas, tapi dengan persiapan dan latihan yang matang bersama teman-teman, kami akhirnya bisa melaksanakan tugas ini dengan baik,” ujar Darwis dengan senyum bangga yang tak bisa ia sembunyikan.
Suasana semakin khidmat saat Kepala SD Mumtaz 2 Fatchul Mubarok SThi MPd, tampil sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, Fatchul mengingatkan para siswa dan guru akan pentingnya perjuangan yang tak boleh berhenti.
“Jangan pernah berhenti berjuang. Para siswa, teruslah berjuang dalam belajar dan berkarya sesuai dengan bakat kalian masing-masing. Dan para guru, teruslah berjuang mencetak generasi muda penerus bangsa yang berkualitas,” tuturnya.
Kata-kata Fatchul bagaikan angin segar yang meniup semangat kebangsaan di dada setiap peserta upacara. Mereka yang hadir seolah-olah tersentuh oleh semangat juang yang tak pernah padam, berjanji dalam hati untuk terus membawa semangat kemerdekaan ini dalam setiap langkah hidup mereka.
Upacara peringatan HUT Ke-79 RI di SD Mumtaz ini tidak hanya menjadi sebuah seremoni, melainkan juga pengingat akan pentingnya semangat kebangsaan dan pengabdian, yang harus selalu hidup di dalam diri setiap anak bangsa. (*)
Penulis Heni Dwi Utami Editor Amanat Solikah