PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo (Spemia) Memeriahkan peringatan HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia dengan lomba bertema air pada Jumat (16/08/2024).
Lomba diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8. Lomba ini dimulai pukul 07.30 WIB. Sebelum memulai lomba, para siswa tak luput dari rutinitas pagi yaitu shalat Dhuha terlebih dahulu sebanyak 2 rakaat, dilanjutkan dengan inspirasi pagi dari siswa kelas 8 dan kemudian murajaah al-Quran.
Lomba bertema air ini terdiri dari 2 lomba, yang pertama adalah lomba sarung air dan yang kedua adalah lomba air terbang melayang.
Nama lomba yang sangat unik ini berasal dari kreativitas anak-anak Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Spemia. Sebelum dimulai, anak IPM mulai menyiapkan properti lomba seperti sarung, bak, air, juga baskom. Lomba dimulai setelah semua properti lomba telah siap.
Lomba sarung air dilakukan secara berkelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Keempat orang tersebut memiliki tugas masing-masing.
Orang di barisan pertama bertugas memasukkan sarung yang telah disiapkan tersebut ke dalam bak yang sudah berisi air, kemudian sarung dilempar ke orang kedua, dilempar lagi ke orang ketiga, kemudian dilempar lagi ke orang keempat dan orang keempat akan menampung air yang terdapat pada sarung ke bak.
Orang keempat memiliki peran penting untuk memeras sarung sekuat tenaga supaya air yang keluar bisa maksimal. Kelompok yang bisa mengumpulkan air paling banyak di ember maka kelompoknya akan menjadi pemenang. Lomba ini membutuhkan kesigapan, kecepatan, dan kerja sama antar tim.
“Nanti seragamnya basah, terus saya tidak membawa ganti,” ujar siswa kelas 7, Leavy.
Walaupun begitu, dia tetap ikut serta dalam lomba sarung air dan merasa senang.
“Lombanya seru tapi basah-basahan,” ungkap siswi kelas 7, Aaliyah dan Anora secara bersamaan saat ditanya mengenai lomba sarung air.
Mereka tetap mengikuti lomba tersebut dan terlihat sangat senang. Setelah lomba sarung air selesai, selanjutnya adalah lomba air terbang melayang. Nama lomba yang unik tersebut mengundang pertanyaan dari siswi kelas 7, Angel, “Air terbang melayang? gimana cara bermainnya?.”
“Pakai baskom yang sudah diisi air, terus diestafetkan dari atas kepala,” jawab anggota IPM, Fakhri.
Dari penjelasan anggota IPM tersebut, sudah dapat dinilai bahwa lomba air terbang melayang akan membuat siswa dan siswi lebih basah daripada lomba sarung air yang cara memainkannya dengan dilempar.
“Tidak apa-apa basah-basahan, aku suka basah-basahan,” ujar siswi kelas 8 yang merupakan anggota IPM, Numa.
Setelah semua properti siap, lomba segera dimulai. lomba air terbang melayang ini juga dilakukan secara berkelompok sama seperti lomba sarung air.
Setiap kelompok beranggotakan 4 orang. Orang pertama bertugas untuk mengambil air di bak yang ada di depannya menggunakan baskom, lalu diestafetkan ke orang kedua yang ada di belakangnya, lalu ke orang ketiga hingga ke orang keempat. Orang keempat inilah yang akan menuangkannya ke bak yang ada di belakangnya.
“Aturannya dalam lomba air terbang melayang ini adalah tidak boleh menoleh ke belakang,” tegas salah satu moderator.
Itulah yang akan menjadi tantangan dalam lomba ini, harus bisa memperkirakan waktu dengan baik untuk bisa mulai estafet air, harus penuh hati-hati dan juga cekatan.
“Lomba hari ini sangat seru,” ucap siswi dari kelas 8, Audry. (*)
Penulis Alinda Damayanti Editor Ni’matul Faizah