PWMU.CO – Tanggal 17 Agustus merupakan hari Kemerdekaan negara Indonesia, biasanya setiap daerah melangsungkan berbagai macam kegiatan sebagai bentuk refleksi serta menghargai perjuangan para pahlawan.
Salah satu contohnya adalah kegiatan yang ada di desa terpencil namun berikhtiar menjadi desa yang berkemajuan yaitu Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Di desa ini juga terdapat kegiatan yang dilakukan untuk memperingati HUT ke-79 RI, mulai dari pembentukan karakter patriotik yang dilakukan melalui kegiatan upacara kemerdekaan, hingga pelaksanaan lomba yang mengandung unsur pendidikan pada Sabtu-Minggu (17-18/08/2024).
Adanya kegiatan ini dilatar belakangi oleh semangat dari para pemuda desa ini selain itu juga berkat dukungan dari Kepala Desa Bujur, Moki Efendi, semangat para pemuda desa semakin membara untuk menjadikan desa ini lebih maju dan unggul.
Meski kegiatan ini berlabel sederhana, namun sangat patut untuk diapresiasi karena pemuda desa telah mengenalkan budaya desanya dengan cara yang unik. Tidak hanya dukungan dari Kepala Desanya yang membuat semangat pemuda desa ini membara, melainkan juga berkat dukungan dari masyarakat sekitar.
Dukungan tersebut bisa didapat karena seluruh masyarakat, mulai dari lapisan kyai, tenaga pengajar hingga masyarakat merespon baik kegiatan yang berlangsung pada peringatan kemerdekaan ini.
Kegiatan lomba seperti ini sudah dilakukan sekitar tujuh tahun lamanya. Menurut Ketua Pelaksana, Moh Zainal Abidin kegiatan ini juga sebagai wadah untuk melatih mental dan meningkatkan karakter patriotik para calon penerus bangsa.
Selain itu, Moh Zainal juga menyampaikan bahwa kegiatan ini juga untuk mengisi waktu libur sekolah anak-anak tingkat SD/MI, sebab karena majunya teknologi, kebanyakan dari mereka memilih menghabiskan waktu liburnya untuk bermain gadget. Hal itu kurang baik bagi anak-anak dibawah umur.
Tanggapan Para Tokoh Masyarakat Terkait Kegiatan Lomba Di Desa Bujur Timur
Ketua Remaja Masjid Nurul Yakin Bujur Timur, Heriyanto SPd menjelaskan bahwa sebelumnya kegiatan ini bermula dari suatu kegiatan tanpa konsep yang matang, namun seiring dengan semangat dari teman-teman pemuda, khususnya komunitas pemuda Taretan Bhalegghung acara dapat terlaksana secara terkonsep dan sangat meriah.
Heriyanto juga menyampaikan rasa syukurnya terhadap semangat para pemuda desa ini
“Saya sangat mengapresiasi bentuk semangat para komunitas pemuda Taretan Bhaleggung ini, sebab dapat menjadikan desa semakin maju,” ungkapnya
Pengurus Komunitas Pemuda Taretan Bhaleggung, Rahman SH menyampaikan fakta bahwa kegiatan lomba ini merupakan satu-satunya lomba yang digelar di Dusun Songai Rajah dari sekian banyak dusun di Desa Bujur Timur. Maka dari itu, lomba ini bisa dijadikan cerminan bagi dusun-dusun lain untuk semakin meningkatkan semangatnya dalam membangun desa.
Selain itu, diharapkan nantinya antara satu dusun dengan dusun lainnya dapat berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan semacam ini agar lebih baik dan sukses dalam membangun desanya menjadi desa yang maju.
Pengurus komunitas pemuda Tarethan Bhaleggung, suryadi Amd Kep meminta kepada seluruh tim panitia agar ke depannya juga bisa terus mengadakan lomba yang mengandung nilai-nilai edukasi karena bermanfaat bagi terapi otak agar selalu berpikir positif. Kegiatan ini sangat mengandung nilai-nilai edukasi yang luar biasa dan berorientasi pada kemajuan desa.
Kepala Desa Bujur Timur juga harus bersyukur karena telah mempunyai pemuda-pemuda desa yang memikirkan serta mendukung kemajuan desanya, sebab tidak semua desa mempunyai pemuda-pemuda hebat seperti di Desa Bujur Timur ini.
Target Yang Sudah Dicapai Setiap Tahunnya
Kegiatan ini juga punya target pengembangan konsep dari masa ke masa, bermula dari kegiatan yang sederhana namun setiap tahun selalu ada peningkatan, mulai dari konsep acara sampai hadiah yang disiapkan oleh tim panitia.
Kegiatan ini juga terarah pada peningkatan sistem keadilan, sebab dalam kegiatan semacam ini setiap pribadi utamanya panitia dilatih kejujurannya dalam menetapkan siapa pemenangnya, jadi tidak hanya terpaku pada satu atau dua orang saja, melainkan setiap orang atau peserta berhak menjadi pemenang.
Dalam kegiatan lomba yang berlangsung selama dua hari ini, peserta sangat berkesan karena menyenangkan.
Kegiatan lomba tersebut ditutup dengan pelaksanaan jalan-jalan santai (JJS), yang mana JJS tersebut juga dimeriahkan oleh seluruh masyarakat kampung Baleggung tanpa pandang usia, mulai dari anak-anak, kalangan dewasa sampai kalangan orang tua. Selain itu juga ada pemberian Doorprize.
Salah satu daya tarik peserta mengikuti lomba ini adalah karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengikuti lomba ini. (*)
Penulis Saiful Bahri Editor Ni’matul Faizah