PWMU.CO – Suasana nasionalis namun tetap agamis tampak menjelang tahun baru 1 Muharram 1439 Hijriah di SD Muhammadiyah 1 Wringinanom pada Hari Selasa, (20/9). Ditandai dengan pemakaian busana serba putih setiap awal bulan Hijriah, para siswa berbaris membentuk formasi angka 1439 H setelah selesai membaca do’a pagi di halaman sekolah.
Pukul 07.30 terlihat Bakhrul Hadi selaku perwakilan dari Polsek Wringinanom memasuki halaman sekolah dengan berpakaian seragam dinasnya. Kholiq Idris sebagai kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 Wringinanom memang berinisiatif untuk segera bekerja sama dengan pihak kepolisian agar memberikan sosialisasi kepada para siswa. Akhirnya dengan bantuan wali kelas 6 Siti Umaroh dan wali kelas 5 Miftakhul Muzdalifah niat tersebut dapat terwujud.
Sosialisasi dari Polsek Wringinanom mencakup 3 hal. Pertama, tertib berlalu lintas. Kedua, bijak dalam bermedia sosial. Tiga, tentang bahaya narkoba. Bertempat di halaman sekolah, Bakhrul memulai ceramahnya di depan para siswa kelas 5 dan 6.
Bakhrul juga menyampaikan agar para siswa berhati-hati dalam mem-posting sesuatu di media sosial. Karena dalam bermedia sosial pun ada aturan hukumnya. “Kalau dulu ada istilah mulutmu harimaumu maka sekarang muncul istilah baru yaitu jarimu harimaumu,” tutur beliau.
Sosialisasi terakhir tentang peringatan bahaya narkoba. Bakhrul mengklaim bahwa Indonesia sedang darurat narkoba. Dia memaparkan mengenai maraknya peredaran narkoba di Indonesia dari bukti-bukti yang beliau temukan di lapangan. Apalagi sekarang muncul narkoba jenis obat PCC (Paracetamol, Cafein, Carisoprodol). Dia menegaskan kepada para siswa agar jangan menerima barang apapun dari orang yang tidak dikenalnya, meskipun ditawarkan secara gratis.
“Awalnya diberi gratis kemudian setelah kecanduan maka barang itu dijual dengan harga fantastis. Jika anak-anak tidak bisa membeli maka akan disuruh untuk menjadi pengedar narkoba dengan iming-iming imbalan narkoba yang anak-anak sudah ketagihan tadi. Itulah strategi bandar narkoba dalam merekrut pengedar baru,” jelas Bakhrul.
Terakhir, dia menyampaikan rasa bangganya bisa hadir memberikan sosialisasi di SD Muhammadiyah 1 Wringinanom. Menurut dia memang kesadaran akan menjadi warga negara yang baik dan cinta NKRI harus ditanamkan sejak dini dan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom sudah melakukan langkah yang tepat.
Para siswa juga diajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik dengan tertib lalu lintas. Dia memperagakan cara polisi lalu lintas ketika bertugas mengatur kendaraan di jalan raya seperti cara menghentikan kendaraan dari jalur kanan, kiri, depan, dan belakang. Setelah itu Bakhrul meminta perwakilan dari para siswa untuk mempraktekkan kembali rambu-rambu yang sudah diperagakannya.
Tiara Rindy Satya Winda dan Siti Kholifah dari kelas 6 dengan berani tampil memperagakannya di depan Bakhrul dan para siswa lainnya. “Rasanya deg-degan tapi saat Pak Bakhrul menyuruh saya untuk praktek memberhentikan kendaraan, saya sangat senang. Rasanya ingin sekali belajar lagi dengan beliau. Kalau bertemu lagi pasti akan saya sapa” cerita Tiara. (qie92/ilmi)